Alif Hanya Bisa Latihan Secara Sembunyi

Alif Hanya Bisa Latihan Secara Sembunyi

JAKARTA – Perjuangan Alif Tristan untuk meniti karir sepak bola di Eropa, ternyata tidak berjalan mudah. Ya, bocah berusia 12 tahun yang sudah mahir bermain bola tersebut harus berjibaku dengan sejumlah prosedur perizinan yang sangat njelimet sebelum bisa benar-benar menimba ilmu sepak bola di Madrid, Spanyol. Memang, sulung dari pasangan Ivan Trianto dan Irma Lansano itu, sudah tiba di Madrid sejak 26 September lalu. Namun, Alif belum bisa langsung berkompetisi dengan Club Deportivo Leganes, klub yang memberikan beasiswa kepadanya. Walhasil, wallahu a\'lam, Alif hanya bisa berlatih. Itupun, harus steril dari rekaman dan publikasi. Ivan yang saat ini mendampingi Alif di Madrid mengatakan, hanya bisa memaklumi kebijakan manajemen Leganes kepada anaknya tersebut. Itu tidak lain, karena status Alif di akademi masih belum terang. Pihak Leganes pun enggan mengundang kecurigaan FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) dengan kehadiran dia di akademi yang berada di ibukota Spanyol itu. “FIFA bisa saja memberikan sanksi kepada Alif dan klub bila mereka tahu kalau Alif latihan di akademi tanpa dokumen resmi,” ujar Ivan. “Kami memang harus bersabar, karena izin tinggal Alif di Spanyol belum tuntas. Dan, klub masih menunggu semua perizinan Alif selesai dulu baru mau mengakui Alif sebagai pemain mereka,” jelasnya. Selain itu, bocah cilik berdarah Padang itu, juga tidak bisa lama-lama tinggal di Madrid. Dia harus segera pulang ke tanah air untuk mengurusi sebagian dokumen dan izin di Jakarta untuk bisa menetap di Spanyol dalam waktu lama. Sejumlah dokumen itu berupa pekerjaan orang tua dan dokumen keluarga yang akan pindah ke Spanyol. Intinya, lanjut Ivan, keberangkatan Alif ke Madrid tersebut hanya untuk melakukan perkenalan dengan Leganes, sekaligus untuk mengurusi sejumlah dokumen tersebut. “Saat ini, kami sedang menunggu dokumen clearence dulu di Spanyol setelah itu kami akan kembali ke Jakarta dalam waktu dekat ini,” paparnya. Sebagai catatan, menurut aturan dari FIFA, pemain yang masih berada di bawah U-17 atau berstatus pemain junior harus mendapat pendampingan dari orang tua. Regulasi tersebut yang membuat Alif tidak bisa bertahan lama di akademi Ajax Amsterdam, dan Fayenoord Roterdam di Belanda pada 2013 lalu karena orang tuanya kesulitan mencari kerja di sana. (ben)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: