Korban Longsor Kuningan Bakal Direlokasi, Pemkab Masih Cari Lahan
KUNINGAN - Musibah longsor yang menyebabkan sejumlah rumah di Desa Pamulihan, Kecamatan Subang, Kabupaten Kuningan, mengalami kerusakan. Satu di antaranya ambruk. Kondisinya memang sudah berlalu lebih dari sepekan. Namun, warga di daerah rawan bencana masih dilanda ketakutan jika musibah serupa kembali terulang. Terlebih hampir setiap hari, wilayah Kabupaten Kuningan diguyur hujan. Mau tak mau warga harus tetap waspada terutama yang desanya masuk dalam kategori rawan bencana. Musibah longsor di desa itu juga menuai empati masyarakat. Sehingga banyak bantuan dari berbagai lapisan masyarakat untuk para korban bencana. Tak mau warganya kembali menjadi korban bencana alam, Pemkab Kuningan sendiri sudah mengundang tim obeservasi dari Badan Geologi. Mereka bertugas melakukan observasi terhadap keretakan tanah di Dusun Ciketug, Desa Pamulihan, Kecamatan subang. Setelah melakukan observasi di lokasi bencana, tim menyarankan agar enam rumah warga direlokasi ke tempat yang aman. Sedangkan sisanya masih dinilai aman tapi dengan catatan, masyarakat harus menutup rekahan tanah yang amblas. Bupati Acep Purnama mengatakan, jika Pemkab Kuningan akan menuruti saran dari tim obserbasi Badan Geologi yang terjun ke wilayah tersebut. Saran itu akan dilaksanakan secepatnya karena menyangkut keselamatan warga. “Saya sudah menerima hasil tim observasi yang isinya berupa saran agar enam rumah direlokasi. Karena tempat yang sekarang sudah tidak memungkinkan ditempati. Ini kan menyangkut nyawa,” papar bupati usai paripurna di gedung DPRD, Jumat (30/9). Karena saran dari tim hanya enam rumah yang harus direlokasi, lanjut Acep, maka Pemkab Kuningan dalam waktu dekat bekerja sama dengan Pemdes Pamulihan akan segera mencari lahan untuk membangun rumah warga. Lokasi lahan kemungkinan masih di desa tersebut. Namun, yang tidak rawan bencana alam atau dinyatakan aman. “Secepatnya kami akan merelokasi keenam rumah korban bencana tersebut ke tempat yang aman. Namun yang paling penting sekarang adalah penyiapan lahannya dulu. Setelah itu baru dibangunkan rumah,” sebut Acep. Dalam kesempatan itu, bupati juga meminta warganya terutama yang berada di daerah rawan bencana untuk lebih waspada. Karena cuaca yang sulit ditebak. Jika hujan deras, sebaiknya warga mengungsi ke tempat yang dianggap aman, demi menghindari kejadian yang tidak diharapkan. Acep juga merasa yakin dengan kemampuan BPBD dalam menanggulangi kedaruratan bencana. “Saya mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana, untuk selalu waspada. Curah hujan yang tinggi bisa menjadi penyebab terjadinya musibah longsor. Sekali lagi, saya minta masyarakat untuk selalu siaga dan waspada,” imbau bupati yang menggantikan mendiang Hj Utje Ch Suganda tersebut. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: