Pohon Mahoni Mati di Depan Pasar Prapatan Bahayakan Pedagang

Pohon Mahoni Mati di Depan Pasar Prapatan Bahayakan Pedagang

MAJALENGKA - Ikatan Pedagang Pasar Prapatan Tradisional (Ikappi) mendesak dinas terkait menebang sejumlah pohon mati di sepanjang jalur Sumberjaya-Kadipaten. Terutama di sekitar pasar tradisional Prapatan. Ketua Ikappi, Hamzah Nasyah menegaskan, kondisi sejumlah pohon jenis mahoni di depan pasar mengkhawatirkan. Pohon nyaris tumbang karena selain sudah mati juga keropos. Senin (26/9) lalu pohon yang kondisinya masih bagus juga tidak luput dari terjangan angin. Ranting-ranting pohon terjatuh nyaris menimpa pengendara mobil dan motor yang melintas. “Beruntung tidak sampai mengenai badan mobil karena mendadak berhenti. Kami melihat ada satu pohon yang sudah mati, khawatir sewaktu-waktu ambruk menimpa ke jalan dan menimbulkan korban jiwa,” terang Hamzah. Menurutnya, usia pohon sudah sangat tua sekitar puluhan tahun jika melihat dari diameternya. Pihaknya mengaku dilematis karena ketika bertindak langsung dengan memangkas khawatir melanggar regulasi. Namun, pedagang tidak mau ketika sudah ada kejadian serta menimbulkan korban baru ada tindakan. Apalagi saat musim pasaran, khawatir membahayakan pengendara serta para pedagang. \"Karena itu kami meminta dinas terkait bertindak cepat mengantisipasi pohon tumbang, apalagi melihat kondisi cuaca saat ini,” pintanya. Kepala Bidang Pelestarian Lingkungan BPLH Majalengka, Mahmud mengaku tidak bisa berbuat banyak. Mengingat hal itu bukan kewenangan BPLH Majalengka. Pohon yang berada di wilayah jalan nasional itu merupakan kewenangan Bina Marga. Pihaknya menyarankan masyarakat untuk membuat permohonan ke kantor perwakilannya. “BPJN kantor perwakilan utama di Cirebon. Sedangkan di Majalengka ada di wilayah kota. Kalau pohon itu berada di jalur kabupaten, kita bisa memberikan rekomendasi ke BMCK untuk meneruskan permohonan penebangan,” ungkapnya. (ono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: