Blokade Jalan, Ayah-Anak Tewas

Blokade Jalan, Ayah-Anak Tewas

JALALABAD - Serangan Pasukan Pembantu Keamanan Internasional (ISAF) NATO Selasa malam lalu (17/8) kembali menewaskan warga sipil. Kali ini korbannya dua orang, ayah dan anak. Mendengar itu, ratusan penduduk Distrik Surkh Rod, Provinsi Nangahar, berunjuk rasa. Kemarin (18/8) mereka memblokade jalan raya nasional. Tidak kurang dari 600 orang berkumpul di salah satu ujung jalan raya nasional yang menghubungkan Nangahar dengan Pakistan di sisi timur dan Kabul di sisi barat laut. “Hancurlah Amerika! Matilah (Presiden Hamid) Karzai!” seru mereka sambil mengepalkan tangan. Mereka yang meluapkan amarah karena tewasnya dua warga sipil oleh pasukan koalisi itu sukses memblokade jalan raya nasional di perbatasan Pakistan. “Pasukan koalisi menyerang sebuah rumah dan membunuh seorang ayah serta anaknya yang sedang berada di dalam,” kata Jubir Kepolisian Provinsi Abdul Ghafor seperti dikutip Agence France-Presse. Selain itu, mereka menangkap tiga warga  sipil yang diyakini Ghafor sebagai korban salah tangkap. Sebab, ketiganya adalah petani yang sama sekali tidak punya hubungan dengan kelompok militan mana pun. Namun, dalam keterangan resminya, ISAF-NATO menampik tudingan bahwa mereka sengaja menarget warga sipil. “Operasi Selasa malam itu dilakukan sebagai bagian dari perburuan yang sedang kami lakukan untuk menangkap seorang pakar perakit bom Taliban. Setidaknya, ada dua serangan yang kami lancarkan,” papar NATO secara tertulis. Dalam serangan di Distrik Surkh Rod tersebut, pasukan ISAF-NATO mengaku lebih dulu diserang sebelum menerobos masuk ke sebuah kompleks. Kompleks itu diyakini sebagai sarang militan. Padahal, menurut Ghafor, itu merupakan kompleks perumahan biasa. “Karena diserang, kami masuk ke dalam kompleks dan melepaskan tembakan. Tapi, tidak seorang warga sipil pun yang tewas atau terluka,” kata NATO. Menurut jubir pasukan multinasional itu, dua orang yang tewas dalam operasi militer Selasa malam lalu adalah militan. Sementara itu, orang ketiga yang juga diyakini sebagai militan berhasil dilumpuhkan. Selanjutnya, pasukan ISAF-NATO menangkap dua militan yang lain. Hingga kemarin, negosiasi Ghafor dan pasukan koalisi untuk membebaskan tiga orang yang ditangkap NATO tersebut masih berjalan. (hep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: