F1, Bawa Senjata Mutakhir

F1, Bawa Senjata Mutakhir

SUZUKA - Suara frustasi Fernando Alonso melalui komunikasi radio di Sirkuit Suzuka tahun lalu masih terngiang di telinga penikmat balapan Formula 1 sampai saat ini. Di musim pertamanya pulang ke McLaren-Honda, juara dunia dua kali itu kaget dengan performa mesin pabrikan asal Jepang tersebut yang tak mampu bersaing, bahkan menghadapi tim-tim papan tengah. Saking kesalnya Alonso menyebut mesin Honda setara dengan mobil GP2. Kritikan tajam Alonso tersebut berbuntut panjang. Apalagi pembalap 35 tahun tersebut juga sempat menyatakan performa timnya memalukan ketika kesulitan berduel dengan mobil lain di trek lurus Suzuka. Setahun kemudian dengan proyek pengembangan mesin yang fokus pada penambahan power, kini Honda mulai menunjukkan taringnya dengan membawa dua pembalapnya, Alonso dan Jenson Button tampil konsisten finis di zona poin (10 besar). Saat balapan kembali ke Suzuka akhir pekan ini, Alonso merefleksikan kemajuan pengembangan mesin McLaren Honda selama 12 bulan terakhir. \'\'Kami sangat maju dibandingkan tahun lalu,\'\' ucap Alonso. \'\'Musim lalu mesin kami belum siap untuk berkompetisi. Jadi aku katakan itu sejak di awal musim pada setiap kesempatan wawancara,\'\' tambahnya dilansir Sky Sports. Menurutnya, komentar tersebut tidak bertolak belakang dengan jajaran bos Honda yang mengakui jika proyek kembali ke F1 ternyata masih belum matang. Menurutya kemajuan yang dirasa sangat cepat. Saat ini McLaren-Honda berdiri di posisi enam klasemen konstruktor. Selalu meraih poin di enam dari delapan balapan terakhir. Alonso bahkan berani memancang target bahwa MP4-30, bisa menjadi mobil tercepat keempat di sisa lima seri pada bagian akhir musim 2016. \'\'Target kami dua mobil selalu finis di zona poin di setiap balapan. Juga selalu lolos ke kualifikasi tiga (Q3) di setiap balapan,\'\' tuturnya. Meski kondisinya akan berbeda dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya mantan pembalap Ferrari tersebut percaya potensi itu sudah ada di tangan. Kemampuan itu sudah ditunjukkan di GP Malaysia. Alonso yang harus memulai lomba dari posisi buncit karena terkena penalti 45 grid mampu finis di urutan ketujuh. Saat balapan kandang Honda di Suzuka akhir pekan ini Alonso bakal dibekali senjata mutkhir dari mesin generasi terbaru. Itu setelah pabrikan Jepang itu mendapatkan hasil memuaskan dari sesi latihan bebas GP Malaysia. Honda memanfaatkan jatah satu token pengembangan mesin untuk mengganti blok mesin dan satu token lagi untuk knalpot dengan bobot ringan. Namun hanya Alonso yang bakal menggunakan upgrade mesin tersebut pada latihan bebas hari pertama pekan lalu di Malaysia. Mesin itu kemudian dicopot dan kemudian dibawa ke Jepang untuk mendapatkan penyempurnaan serta sinkronisasi sistem dengan komponen lainnya. Alonso kemudian menggunakan mesin spek lama untuk balapan di Sepang Minggu lalu. Selain itu untuk menghindari penalti grid yang bisa dijatuhkan kepada Alonso di balapan kandang Minggu (9/10) nanti. Karena penalti tersebut sudah didapat di Malaysia. Setelah melakukan investigasi data yang terkumpul dari sesi latihan GP Malaysia, Honda akhirnya memutuskan untuk menggunakan spek mesin terbaru itu di GP Jepang akhir pekan ini. Rencananya, mesin itu akan terus digunakan hingga akhir musim. Rekan setim Alonso, Jenson Button akan menggunakan blok mesin spek lama, tapi tetap mendapatkan knalpot ringan terbaru. Honda juga membawa satu blok mesin baru lainnya ke Suzuka tapi diyakini Button baru mendapatkannya di GP Amerika Serikat demi menghindari penalti grid di Suzuka. Alonso sendiri tidak lalu meyakini bahwa kemajuan pesat yang didapat sepanjang musim ini akan menjamin kesuksesan McLaren-Honda musim depan. Karena saat ini tim-tim top lainnya juga sudah mulai mengalihkan konsentrasi pada pengembangan mobil musim depan. \'\'Tapi kami senang dengan progres yang kami dapat tahun ini. Kami mampu bertarung dengan tim seperti Force India dan Williams yang berada di tepat di belakang tiga tim teratas (Mercedes, Red Bull, Ferrari),\'\' jelasnya.  (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: