9 Jubah Dimas Kanjeng Ikut Diamankan

9 Jubah Dimas Kanjeng Ikut Diamankan

SURABAYA - Polda Jatim memamerkan ratusan barang bukti. Benda-benda itu diamankan dari rumah Najemiah, korban penipuan Taat Pribadi yang berasal dari Makassar. Ada satu peti yang berisi barang bukti. Peti beroda itu terlihat berat dan harus ditarik oleh 5 orang. Itu hanya sebagian saja yang ditunjukkan polisi kepada wartawan. Beberapa benda yang diamankan antara lain benda pusaka seperti keris majapahit, keris wali-wali, tali cambuk raja dan patung-patungan. Selain itu juga ada emas batangan, uang Vietnam, dan lembaran 1 juta dolar bergambar mantan Presiden Amerika Serikat John F. Kennedy. ”Benda-benda ini untuk melengkapi barang bukti kasus penipuan,” sebut Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono. Benda-benda yang diamankan itu nilainya Rp200 Miliar. Selama ini Najemiah terperdaya oleh tipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Soal keaslian uang dan emas yang dibawa, polisi belum bisa memastikannya. Dalam waktu dekat mereka akan memastikannya. ”Uangnya akan segera dicek ke BI. Kami juga sudah berkordinasi dengan pegadaian untuk memeriksa emasnya,” tambah polisi dengan tiga melati di pundak itu. Polisi juga memamerkan jubah pemberian Taat Pribadi kepada korban. Total ada sembilan jubah yang diamankan. Di antara barang bukti tersebut, juga ada foto Dimas Kanjeng Taat Pribadi dengan sembilan orang. Di foto tersebut tertulis sembilan Maha Guru. Hal itu dipakai untuk semakin meyakinkan korban. Saat disinggung soal siapa sosok yang ada di foto itu, polisi masih belum bisa memastikannya. Korps seragam cokelat juga tidak tahu apakah orang-orang yang ada di foto itu ikut terlibat dalam kasus penipuan atau tidak. “Nanti kami tanya dia (Taat Pribadi, red). Kalau memang yang ada di foto ada kaitannya, ya kami panggil,” ucap Kasubdit Kamneg Polda Jatim AKBP Cecep Ibrahim.   KASUS PEMBUNUHAN Sementara itu, satu persatu para tersangka yang berperan dalam pembunuhan Abdul Gani dan Ismail Hidayah menyerahkan diri. Sudah ada dua orang yang diperiksa polisi atas keterlibatannya membunuh dua pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi itu. “DPO yang menyerahkan diri berinisial B. Dia ikut serta dalam pembunuhan,” terang Kabidhumas Polda Jatim Kombespol Raden Prabowo Argo Yuwono kemarin (7/10). Polisi masih mendalami keterlibatan pelaku yang berasal dari Kediri tersebut. Argo masih belum bisa membeberkan secara detail hasil penyidikan kepada wartawan. Dia hanya menyampaikan bahwa awalnya B datang sendirian. Namun setelah masuk ke dalam ruang penyidik, ada seorang pengacara yang mendampinginya. Dia juga tidak membawa barang bukti sama sekali. ”Dua pelaku yang sudah menyerahkan diri adalah warga negara sipil,” imbuhnya. Namun sumber Jawa Pos (Radar Cirebon Group) di internal kepolisian menyebutkan bahwa kedua pelaku bukan warga sipil biasa. Pelaku yang menyerahkan diri kemarin merupakan seorang pensiunan tentara. Namanya adalah Boiran. Dia merupakan perencana pembunuhan bersama Muriad Subiyanto. Muriad adalah tersangka yang menyerahkan diri lebih dulu Kamis lalu (6/10). ”Boiran pensiunan Angkatan Darat 2015 lalu,” ungkap sumber tersebut. Sedangkan Muriad ternyata adalah mantan anggota Polri. Menurut sumber tadi, Muriad pernah berdinas di Polres Kediri. Hingga kemarin, kedua orang tersebut masih diperiksa oleh Subdit Jatanras Polda Jatim. Merencanakan pembunuhan itu bukannya tanpa ganjaran. Menurut informasi yang diperoleh Jawa Pos, Muriad memperoleh Rp50 juta. Masih tidak jelas siapa yang memberikan uang tersebut kepadanya. Apakah Dimas Kanjeng langsung atau salah seorang pengikutnya yang lain. Tapi yang jelas, uang Rp50 juta itu dibagi lagi oleh seorang tersangka lain berinisial ER. Dia merupakan anak kandung Muriad. ”Rp30 juta buat Muriad. Sisanya untuk anaknya,” lanjutnya. (dri/did/JPG)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: