Sudah di Bandara, 54 TKI Ilegal Gagal Berangkat

Sudah di Bandara, 54 TKI Ilegal Gagal Berangkat

JAKARTA - Gelombang TKI yang nekat melewati jalur ilegal ke luar negeri rupanya tak pernah habis. Kemarin (9/10), petugas imigrasi Bandara Soekarno Hatta menemukan 54 WNI yang berniat melalui jalur ilegal sebagai buruh migran di wilayah Timur Tengah. Temuan ini nantinya digunakan untuk mengungkap kemungkinan adanya sindikat perdagangan orang di Indonesia. Direktur Jenderal Keimigrasian Kementerian Hukum dan DHAM Ronny F Sompie menjelaskan, rombongan tersebut ditemukan pukul 13.00 WIB kemarin (9/10). Mereka terbagi dalam rombongan untuk dua penerbangan. Satu penerbangan adalah pesawat maskapai Mihin Lanka MJ 604 dengan rute Jakarta - Colombo, Sri Lanka. Dalam penerbangan tersebut pihaknya menemuan 33 orang yang diduga bakal melanjutkan pejalanan ke Dubai, Abu Dhabi, Bahrain, Doha, dan Jeddah. Sedangkan penerbangan lainnya adalah Pesawat Oman Air dengan Tujuan Jakarta Muscat. Lagi-lagi, kota Muscat hanya jadi transit unuk tujuan akhir mereka yakni Abu Dhabi, Doha, Dubai, Riyadh, dan Bahrain. “Semua itu bermula dari kecurigaan petugas imigrasi di bagian konter pemeriksaan,” ungkapnya dalam konferensi pers di Kantor Imigrasi Kelas 1 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, kemarin (9/10). Kecurigaan tersebut, lanjut dia, ternyata benar saat petugas imigrasi mencoba mengakses data mereka di BNP2TKI. Rupanya data mereka tidak muncul yang berarti mereka tidak mempunyai izin. Karena itu, pihaknya langsung menyisir WNI yang dicurigai dan ditemukan cukup banyak. Kebanyakan memang perempuan dewasa sedangkan laki-laki yang terjaring hanya dua orang. “Sebenarnya, penemuan lima orang dalam penerbangan yang ingin menjadi TKI Ilegal memang biasa. Tapi, jumlah sebesar ini sangat jarang. Karena itu, kami akan serahkan temuan ini ke penegak hukum untuk mencari kemungkinan adanya sindikat,” ungkapnya. Dalam proses wawancara imigrasi sendiri, Sompie mengaku belum menggali terlalu dalam. Karena mereka masih berstatus calon pelanggar hukum. Mereka pun diakui bakal dipulangkan setelah menemukan siapa yang bertanggung jawab. “Kami belum tahu siapa yang dibalik arus calon TKI Ilegal ini. Tapi pasti akan didalami,” ungkapnya. Dia berharap, pemerintah daerah bisa punya peran aktif dalam pencegahan arus TKI Ilegal ke luar negeri. Pasalnya, kekuatan imigrasi memang tak cukup kuat untuk menyisir satu persatu penumpang yang akan ke luar negeri meski sudah ada pengetatan pemeriksaan. “Saya ingin kelurahan atau desa bisa mencatat warganya yang akan pergi ke luar negeri. Dengan begitu bisa dicegah dari awal. Kalau di migrasi kemungkinan lolosnya masih ada,” jelasnya. Pada kesempatan yang sama, dia juga menyatakan bahwa pihaknya juga menolak kedatangan satu WNA pada hari yang sama. Warga asal Amerika Serika tersebut diakui ditolak imigrasi setelah mendarat dari pesawat Japan Airlines JL 729 pukul 00.30 WIB kemarin( 9/10). “Kami menolak kedatangan dia karena dia pernah divonis kejahatan seksual terhadap anak-anak di negaranya. Karena ada temuan di data tersebut, kami memutuskan untuk menangkal WNA tersebut dan dia dipulangkan oleh maskapai yang sama,” imbuhnya. (bil)     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: