Waspada, 22 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Rawan Bencana

Waspada, 22 Kecamatan di Kabupaten Cirebon Rawan Bencana

CIREBON - Dinas Sosial Kabupaten Cirebon melansir, 22 kecamatan rawan bencana. Di antaranya 11 kecamatan rawan banjir, 4 kecamatan rawan longsor, serta 7 kecamatan lainnya rawan angin puting beliung. Masyarakat Kabupaten Cirebon diimbau waspada. Karena intensitas hujan diperkirakan akan terus tinggi menjelang akhir Oktober ini. Dinas Sosial juga mencatat, ada 3 dari 11 kecamatan baru yang masuk peta wilayah rawan banjir. Ketiganya adalah Kecamatan Tengahtani, Susukan dan Arjawinangun. Sementara 8 kecamatan lainnya sejak dulu langganan banjir. Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Dinas Sosial Kabupayen Cirebon Nana R Harun mengatakan, tiga kecamatan baru yang masuk zona merah bencana banjir diakibatkan sering meluapnya Sungai Cimanis dan Sungai Simangaraja yang terhubung langsung dengan Sungai Cisanggarung. “Kedua sungai ini juga terhubung ke Sungai Gesik di Kecamatan Tengahtani, yang akhirnya membuat sungai ini meluap saat hujan dengan intensitas tinggi,” ujar Nana saat dikonfirmasi Radar Cirebon. Menurut Nana, dengan penambahan tiga kecamatan masuk ke lokasi rawan banjir, pihaknya cukup kesulitan saat penanganan. Namun, dibantu sejumlah sarana dan prasarana yang ada, penanganan sulit itu bisa diminimalisasi. Dinsos sendiri memiliki lima perahu karet, tapi satu perahu dalam kondisi kempes dan belum bisa digunakan. Untuk beras sendiri, pihaknya akan mengajukan proposal ke Bulog yang terlebih dahulu harus ada ajuan dari kuwu di mana lokasi banjir berada. “Birokrasinya cukup ribet. Di sisi lain, kita hanya punya stok 15 ton saja dari yang tadinya 100 ton. Karena pada awal tahun kemarin, bencana cukup sering datang, yang akhirnya kita menyalurkan stok beras dan sudah menghabiskan hingga 85 ton. Saya pikir, kalau tingkat bencana bisa ditekan, maka stok beras ini bisa cukup hingga akhir tahun,” katanya. Namun, secara keseluruhan seluruh stok bantuan seperti sembako, pakaian sekolah, pakaian perempuan, sarung, hingga selimut, masih dalam kondisi aman. Pemerintah Kabupaten Cirebon sendiri mengalokasikan sejumlah anggaran tidak terduga untuk membantu korban bencana alam. “Misalnya ada korban jiwa, maka pemkab akan langsung mencairkan dari anggaran tidak terduga tersebut,” pungkas Nana. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: