Tinju, Fury Menyerah dan Lepas Sabuk Juara

Tinju, Fury Menyerah dan Lepas Sabuk Juara

LONDON - Tekanan bertubi-tubi yang diterima juara dunia tinju kelas berat, Tyson Fury akhirnya membuat dia menyerah. Kemarin, petinju asal Manchester, Inggris, itu resmi melepas gelar juara dunia WBO dan WBA yang ada di genggamannya. Meski mengaku berat, dia mengatakan kalau keputusan tersebut diambil agar dirinya bisa fokus kepada pemulihan kondisi kesehatan depresi yang sedang dia hadapi. “Aku tidak bisa membela diri lagi. Aku harus mengambil keputusan berat dan emosional ini,” ucap Fury melalui statemen resminya dilansir Associated Press kemarin. Pemilik rekor tanding 25 laga tak terkalahkan itu menyebutkan, keputusan paling fair dan terbaik untuk tinju kelas berat saat ini memang membiarkan gelar juara dunia tersebut tetap aktif dan bisa diperebutkan petinju lain. Fury juga menyatakan bangga pernah menyandang gelar terhormat itu. “Kini aku memasuki tantangan lain dalam hidup. Dan aku tahu, aku akan mampu menaklukkannya, seperti yang aku lakukan saat bertarung melawan (Wladimir) Klitschko,” jelas petinju 28 tahun tersebut. Sejak mengambilalih gelar juara dunia kelas berat WBO, WBA, dan IBF milik Klitschko November tahun lalu di Duesseldorf, Jerman, Fury sampai saat ini gagal kembali naik ring. Pertarungan rematch kontra Klitschko yang rencananya dihelat 9 Juli lalu batal lantaran Fury mengalami cedera engkel saat latihan. Jadwal tunda kedua yang sejatinya dihelat 29 Oktober juga gagal setelah pada 23 September lalu dirinya menyatakan memiliki masalah kesehatan. Drama berlanjut ketika Voluntary Anti-Doping Agency (VADA), badan anti doping yang disewa untuk mengawasi laga Fury-Klitschko merilis hasil tes doping mereka awal Oktober ini. Mereka mengumumkan bahwa sampel urine yang dikumpulkan Fury mengandung kokain. Tekanan bertubi-tubi kepada Fury untuk mengklarifikasi berita itu muncul sejak saat itu. Tidak terkecuali dari WBA, WBO, maupun badan tinju profesional Inggris. Ancaman untuk mencopot sabuk juara sampai lisensi tinju miliknya pun dikeluarkan. Fury sendiri akhirnya mengakui hal tersebut. Dia mengatakan dalam enam bulan terakhir, dirinya sedang bermasalah dengan minuman beralkohol dan berbagai obat-obatan terlarang termasuk kokain. Semua itu dia lakukan untuk mengatasi rasa depresi yang sedang dia alami. Fury diberitakan kini sedang mengalami penyakit manic depression. Mick Hennessy, promotor Fury sendiri menyebut, keputusan yang diambil petinjunya itu mengagetkan. Namun, pihaknya masih yakin Fury suatu bisa bangkit dan merebut kembali gelar juara dunianya. “Yang terpenting saat ini bagi kami adalah perawatan medis untuk Fury,” ucap Hennessy. Pihak Klitschko sendiri langsung mengambil tindakan cepat. Diberitakan, Klitschko kini tengah menjalani negoisasi untuk tarung kontra juara dunia kelas berat IBF, Anthony Joshua. Pertarungan unifikasi tersebut rencananya bakal dilangsungkan Desember mendatang. (irr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: