Nelayan Cirebon Tunggu Bantuan Alat Tangkap Ramah Lingkungan
CIREBON - Kementerian Kelautan dan Perikanan tengah berupaya untuk menghilangkan penggunaan alat tangkap yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan memberikan bantuan alat tangkap kepada nelayan. Salah seorang nelayan Mundu, Agus Salim mengaku hingga kini masih belum menerima bantuan alat tangkap ramah lingkungan. Padahal dia berharap betul adanya bantuan tersebut bisa mengurangi biaya produksi tangkap ikan. Sejauh ini, kata dia, nelayan sudah mulai menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Meskipun dia tidak memungkiri banyak juga nelayan yang masih menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan seperti arad, garok, cantrang dan juga ardan. \"Kalau kita hampir semua sudah pakai alat ramah lingkungan, kebetulan banyak yang menangkap rajungan dengan memakai jaring kejer, dan alat ini sudah ramah lingkungan,\" ujarnya kepada Radar Cirebon. Jika pemerintah memiliki bantuan alat tangkap, dia menyambut dengan gembira. Karena untuk membuat jaring kejer, dia membutuhkan biaya Rp 200-300 ribu untuk satu jaring. Sementara dalam satu kapal minimal ada yang memakai 20 hingga 30 jaring. \"Kalau kita membuat jaring ini buat sendiri, dan biaya satu jaring ini butuh Rp 300 ribu untuk membeli peralatan, benang dan lainnya,\" ucapnya. Maka apabila dalam satu perahu terdapat 20 jaring, biaya pembuatan jaring bisa mencapai Rp 6 juta. Dalam satu perahu bisa digunakan untuk empat sampai lima nelayan. \"Memang ada beberapa nelayan yang masih menggunakan alat yang tidak ramah lingkungan, dan itu merusak laut, serta juga membuat alat tangkap nelayan yang lain juga ikut rusak,\" jelasnya. Sehingga diharapkan dengan adanya bantuan itu, bisa membuat nelayan beralih dengan menggunakan alat tangkap yang ramah lingkungan. Menurutnya sejauh ini, belum ada informasi apapun adanya bantuan alat tangkap tersebut. Apabila ada kabar, biasanya para nelayan sudah mulai dimintai Kartu Tanda Penduduk (KTP) oleh aparat pemerintah. \"Sejauh ini belum ada bantuan, kita membeli alat tangkap sendiri. Ya mudah-mudahan ada bantuan,\" terangnya. Nelayan lainnya, Damin (52) menyebutkan bantuan alat tangkap diharapkan bisa sesuai dengan kebutuhan para nelayan. Karena nelayan menggunakan alat tangkap yang berbeda untuk mencari ikan. Memang, dengan adanya bantuan alat tangkap yang ramah lingkungan ini juga bisa membuat nelayan bisa ikut menjaga kelestarian laut yang menjadi sumber penghidupan buat mereka. \"Ya sejauh ini belum ada bantuan yang nyampai, belum ada informasinya,\" ucapnya. Sebagaimana diketahui, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mengajak nelayan menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap menyalurkan berbagai jenis alat tangkap ramah lingkungan dan sarana pendukung usaha penangkapan ikan kepada para nelayan tradisional. (jml)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: