Barcelona vs Manchester City, Bukan Reuni Menyenangkan

Barcelona vs Manchester City, Bukan Reuni Menyenangkan

BARCELONA – Tak ada yang lebih menyebalkan daripada ketemu mantan. Demikian mungkin bisik hati kecil tactician Manchester City, Josep Guardiola setiap bertemu Barcelona. Setelah hengkang dari Barca, sebutan lain Barcelona, pada 2012 lalu Guardiola lantas menangangi raksasa Jerman, Bayern Muenchen. Tiga musim di Bayern, 2013-2016, pelatih berusia 45 tahun itu belum lepas dari bayang-bayang kebesarannya di Barca. Bahkan saat bertemu Barca di semifinal Liga Champions 2014-2015, Guardiola dengan Bayern-nya tunduk dengan agregat 5-3. Karena itu, pertemuan Barca versus City dini hari nanti (20/10) di Camp Nou pada matchday ketiga Grup C akan jadi penuntasan penasaran Guardiola. Betulkah dirinya masih \'dikutuk\' dan tak bisa menang atas mantan klub yang membesarkan namanya sebagai pemain dan pelatih itu?. Dalam situs UEFA, Guardiola menyatakan rasa antusiasnya buat mengunjungi Camp Nou untuk kali pertama dengan status arsitek City. Guardiola yang menghabiskan lebih dari separuh hidupnya di Barcelona sangat mengenal profil Barca, media-medianya, dan para staf juga bekas anak buahnya. “Setiap yang pertama akan mengundang kekaguman dan ucapan wow. Mungkin setelah itu akan normal seperti biasa,” tutur Guardiola. Pria kelahiran Santpedor tersebut tak memusingkan akan bertemu berapa kali dengan Barca sepanjang karirnya. Yang jelas Guardiola menikmati karirnya bersama klub-klub papan atas Eropa. Guardiola tahu bagaimana susahnya menang atas Barca di Camp Nou. Marca kemarin menulis, terakhir kali Barca kalah di kandang pada fase grup terjadi 20 Oktober 2009 lalu. Saat itu, Rubin Kazan mempermalukan Barca dengan skor 1-2. Setelah itu dalam 20 laga di Camp Nou, Barca tak tersentuh kekalahan. Kalau dipersentase, dari 73 kali menggelar laga kandang di Liga Champions sejak Barca berpartisipasi musim 1959-1960, hanya lima kali Blaugrana, julukan Barca, kalah. City dalam kunjungan kali ini dalam keadaan kurang menguntungkan. Dalam tiga laga terakhir di semua ajang, The Citizens, julukan City, sama sekali tak meraih kemenangan. Seri 3-3 lawan Glasgow Celtic (29/9), kalah 0-2 kepada Tottenham Hotspur (2/10), dan imbang 1-1 di tangan Everton (15/10). Di sisi lain, entrenador Barcelona Luis Enrique mengatakan kepada Daily Star kemarin, pertemuan Barca versus City ini bukan sekadar reuni antara Guardiola, dirinya, dan Barca. Lebih dari itu, Barca lawan City adalah laga paling ditunggu seluruh dunia di fase grup Liga Champions ini. “Guardiola membuat City menjadi tim yang spektakular. Melihat transformasi permainan City dalam waktu yang sangat dekat sungguh luar biasa,” tutur Enrique. Pria asal Asturias tersebut mengatakan, ide-ide dasar permainan Barca sepeninggal Guardiola tak banyak bergeser. Dengan merendah, Enrique menyebut dirinya belumlah sesukses dan sebesar Guardiola. Seperti ditulis Sport English kemarin, Enrique bisa bersantai dengan kembalinya beberapa pilar. Setelah Lionel Messi tampil Sabtu (15/10) lalu lawan Deportivo La Coruna, dalam latihan kemarin Jordi Alba dan Sergi Roberto pun bergabung. Kedatangan Messi buat lini depan Barca memang sangat besar pengaruhnya. Adanya trio MSN (Lionel Messi-Luis Suarez-Neymar) membikin tenang Enrique. Statistik sampai kemarin ketika MSN main adalah dari empat laga, dua menang, sekali imbang, dan sekali kalah. Jumlah gol yang dicetak ketiga adalah sepuluh dan sembilan assist. Kapten Barca, Andres Iniesta sendiri tak sabar menyambut \'reuni\' dengan mantan pelatihnya tersebut. Kepada EFE, Iniesta menyebutkan City jauh lebih mengerikan di tangan Guardiola. “Kombinasi antara pemain dan pelatih top dunia sungguh harus diwaspadai. Kami menghadapi salah satu unit klub dengan penyerangan terbaik di dunia saat ini,” tutur Iniesta. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: