Santri Majalengka Dukung Jokowi Habisi Pungli

Santri Majalengka Dukung Jokowi Habisi Pungli

JATIWANGI - Memperingati Hari Santri 2016, ratusan santri pondok pesantren Al-Mizan Ciborelang Kecamatan Jatiwangi menggelar aksidamai. Dalam aksi tersebut, Mereka mendukung penuh kebijakan Presiden Joko Widodo untuk memberantas praktik pungutan liar (pungli). Ratusan santri terlihat di halaman pondok pesantren layaknya para demonstran. Mereka membawa kertas karton bertuliskan dukungan berantas pungli di bumi Indonesia. Pengasuh Ponpes Al-Mizan KH Maman Imanulhaq mengatakan, di momen Hari Santri Nasional pihaknya sangat mendukung pemerintahan Jokowi untuk memberantas pungli. Para santri sebetulnya lebih dulu dalam menanamkan nilai-nilai kejujuran dan selalu bertindak adil. “Tentu kami menyambut baik program pak Jokowi untuk meniadakan pungli. Kami di lembaga pesantren sudah dari dulu mempraktikkan tidak ada pungli. Bahkan kami menanamkan serta mencontohkan kejujuran dan kepribadian yang berlandaskan akhlakul karimah,” kata Maman. Para santri yang bernafaskan Islam tentu sudah lebih dahulu menanamkan karakter antikorupsi, pungli, dan nilai-nilai kejujuran. Sehingga diharapkan bangsa Indoensia teruatama para pejabat selalu bertindak jujur serta menjauhkan diri dari pungli. “Semoga para pejabat lebih malu dengan adanya aksi dan dukungan dari para santri, yang meminta agar para pejabat tidak melakukan pungli. Seharusnya para pejabat harus lebih banyak belajar ke para santri,” ujarnya. Hal senada diungkapkan humas Al-Mizan, Ade Duryawan yang mengatakan momen Hari Santri Nasional diharapkan mampu mencerahkan dan mengingatkan masyarakat bahwa santri sama seperti pelajar umum lainnya. Sehingga dalam kapasitas ilmu maupun wawasan bisa sejajar dengan pelajar umum. “Sekarang ini posisi pelajar umum dengan santri bisa setara, dalam hal keilmuan maupun wawasan bisa bersaing. Di pesantren ada nilai akhlak yang lebih dikedepankan, dan berharap agar di birokrasi tidak ada lagi pungli,” ujarnya. Sementara ketua panitia Muad Muzakir mengatakan kegiatan yang sudah disiapkan diantaranya  ziarah ke Mbah Aqil, cipta puisi, debat santri, dan kreasi seni. “Sebenarnya ini sudah agenda tahunan dari pondok, tapi biar lebih terencana dibagi beberapa agenda yang belangsung Kamis hingga Sabtu. Puncaknya dengan lomba yang mengambil tema bakti santri untuk negeri,” ujar ketua santri Al Mizan itu. Miliyanto, seorang santri Al-Mizan merasa bangga menjadi santri karena ada kesaman hak dengan sekolah formal. “Saya akan tetap nyantri walau sudah selesai sekolah bahkan sampai kuliah,” ujar siswa SMK Maarif Al-Mizan ini. (bae/ara)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: