AC Milan vs Juventus, Ledakan Si Pesawat Kecil

AC Milan vs Juventus, Ledakan Si Pesawat Kecil

MILAN – Ketika diperkenalkan sebagai allenatore anyar AC Milan 28 Juni lalu, Vincenzo Montella telah mencanangkan finis di zona Eropa sebagai target utamanya. ”Bagiku, rumah Milan adalah di Eropa. Jadi, itulah yang kami kejar di akhir musim nanti,” kata Montella sebagaimana dilansir dari Four Four Two. Muluk-muluk? Mungkin saja jika melihat tiga giornata (pekan) awal Serie A. Pasca menang 3-2 dari Torino (21/8), Milan langsung kalah beruntun masing-masing 2-4 melawan Napoli (28/8), dan 0-1 kontra Udinese (11/9). Milan pun langsung terlempar ke posisi 15 klasemen sementara. Meski berada di papan bawah, Montella tetap tenang menanggapinya. ”Kami hanya kurang beruntung. Lain kali, kami akan lebih baik lagi,” tuturnya kepada Sport Meadiaset. Ketenangan itu berbuah positif. Pada lima laga selanjutnya, Rossoneri, julukan Milan, tak terkalahkan dengan empat kemenangan dan sekali seri. Sebanyak 13 poin itu membuat Milan menggeser Napoli dan merangsek ke posisi ketiga klasemen sementara. Sebuah statistik yang sangat bagus untuk menjamu capolista sementara, Juventus, di San Siro dinihari nanti. Memang, Milan bukannya tanpa handicap melawan Tim Kuda Jingkrak. Sejak membungkam Juve di San Siro 1-0 25 November 2012 silam, Milan selalu takluk baik di kandang maupun tandang, sepanjang sembilan pertemuan terakhir di semua ajang. Sekadar meraih seri saja, Milan tak mampu. Mereka hanya bisa menorehkan enam gol, sementara gawangnya sudah bergetar 16 kali. Kemudian, musim ini, Milan sudah kalah satu kali kontra Udinese. Namun, gelandang Milan, Giacomo Bonaventura mengatakan bahwa nasib Milan bakal berubah dinihari nanti. ”Sebab, Montella memberi kami kesenangan,” ujar pemain yang akrab disapa Jack itu kepada Gazzetta dello Sport. Kesenangan yang dimaksud Bonaventura adalah filosofi permainan dari Montella. Jika pada musim lalu Milan selalu menggunakan formasi 4-3-1-2, maka pelatih yang terkenal dengan julukan L\'Aeroplanino atau Pesawat Kecil itu menggunakan formasi agresif 4-3-3. Skema ini sukses menempatkan Milan dalam jajaran top ten untuk statistik versi situs WhoScored. Misalnya dalam urusan penguasaan bola, rival sekota Inter tersebut di ranking sepuluh dengan 50,3 persen. Sementara untuk urusan tembakan per laga, Milan naik satu setrip dengan 13,3. Selain mengerek performa tim secara keseluruhan, formasi itu juga memberikan kebebasan kepada lini depan, terutama trio SBN (Suso-Carlos Bacca-M\'Baye Niang). Bacca yang kuat dan memiliki tendangan keras mendapat sokongan dari Suso-Niang yang beroperasi di sisi lapangan. Ketiganya tidak hanya menjadi penyumbang terbesar total gol Milan (10 dari 15 gol). Baik Suso dan Niang menyuplai assist. Dua dari empat assist keduanya diberikan kepada bomber Timnas Kolombia berusia 30 tahun tersebut. Moncernya performa Milan diikuti dengan skuad Bianconeri, sebutan Juve, yang tengah mengalami reduksi. Setidaknya, ada tiga penggawa utama yang mengalami cedera. Yakni gelandang bertahan Kwadwo Asamoah (lutut), attaccante Mario Mandzukic (cedera minor), dan bek Giorgio Chiellini (paha) sehingga kecil kemungkinan diturunkan. ”Dia (Montella) memberikan strategi dan mentalitas yang segar kepada kami semua,” tutur Bonaventura kembali. Lebih lanjut, Montella menuturkan bahwa meski dia bakal habis-habisan melawan Si Nyonya Tua, sebutan lain Juve, mantan arsitek Fiorentina dan Palermo itu menganggap grande partita dinihari nanti tidaklah terlalu penting. Mengapa demikian? Sebab, menurut Montella, setelah habis-habisan bentrok dengan Juve, Il Diavolo, julukan lain dari Milan, bakal bertandang ke Luigi Ferraris, kandang Genoa, Rabu dinihari WIB (26/10). Laga ini dianggap Montella sebagai penentu bagi Ignazio Abate dkk apakah tetap mempertahankan posisi mereka di zona Eropa. ”Karena itu, kami harus mempertahankan kondisi kami tetap prima menghadapi dua jadwal tersebut,” ulasnya dikutip dari Tuttosport. Terpisah, dalam konferensi pers tadi malam (21/10), bos Juve Massimiliano Allegri mengonfirmasi bahwa yang sudah berlatih adalah Mandzukic dan Daniele Rugani. Namun, dari keduanya, hanya Mandzukic yang dirasa memiliki perkembangan bagus. ”Kami akan melihat lagi kondisinya,” kata Allegri sebagaimana dilansir dari La Gazzetta dello Sport. ”Rugani terlihat masih kesakitan pada lututnya,” lanjutnya. Allegri kembali berujar, dia begitu kagum dengan pencapaian Milan di bawah Montella. ”Melawan mereka bakal sangatlah sulit,” tuturnya. ”Jadi, hasil ini akan sangat mempengaruhi arah perjalanan kami ke depannya,” imbuh Allegri kembali. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: