Valencia vs Barcelona, Jalan Terjal Prandelli

Valencia vs Barcelona, Jalan Terjal Prandelli

VALENCIA – Masa bulan madu entrenador Cesare Prandelli bisa saja hanya seumur jagung. Cerita manis kemenangan 2-1 atas Sporting Gijon (17/10) dalam laga away mungkin sulit terulang pada jornada (pekan) kesembilan. Malam ini (22/10) di Stadion Mestalla, tangan dingin Prandelli diuji. Los Che, julukan Valencia, akan kedatangan raksasa Catalan Barcelona yang notabene juara bertahan La Liga. Barca, nama lain Barcelona, datang dengan konfidensi tinggi. Penyebabnya kemenangan 4-0 atas Manchester City pada matchday ketiga Grup C Liga Champions Kamis (20/10) lalu. Nah, seperti diberitakan Sports Mole kemarin, Prandelli menyongsong laga ini dengan antusiasime. Mantan arsitek Timnas Italia tersebut mahfum di semua lini Barca lebih unggul ketimbang barisan pemainnya. “Mempersiapkan Valencia untuk bertemu Barca bukan perkara mudah. Anda jangan berharap bisa menghentikan pemain-pemain Barca meliuk-liuk di lapangan,” kata Prandelli. “Yang Anda lakukan adalah menimbulkan gangguan dan menunggu momen mereka lemah untuk memukulnya,” tambah pria berusia 59 tahun itu. Prandelli secara khusus punya memori dengan penyerang Barca asal Uruguay Luis Suarez. Dua tahun lalu pada penyisihan Grup D di ajang Piala Dunia 2014 Italia berjumpa Uruguay. Sampai dengan menit ke-79, kedudukan masih imbang tanpa gol. Suarez yang frustrasi menggigit bahu bek Italia Giorgio Chiellini. Insiden Dracuarez tersebut membuat dunia gempar. Meski di lapangan aksi liar Suarez itu bebas dari kartu merah namun FIFA mengganjar pemain 29 tahun itu dengan hukuman berat. Suarez disanksi absen sembilan laga internasional, empat bulan tak boleh beraktifitas sepak bola, dan denda EUR 82 ribu (Rp1,16 miliar). Dan, berbekal pengalaman tersebut Prandelli sedikit banyak tahu bagaimana menyetop Suarez. Namun masalahnya ketika Suarez disumbat, masih ada Lionel Messi, Neymar, Andres Iniesta, dan Ivan Rakitic di unit penyerangan Barca. “Saya sudah tak menyimpan prasangka kepada Suarez soal kejadian di Piala Dunia Brasil lalu. Kini fokus saya untuk Valencia melawan Barca,” tutur mantan nahkoda Fiorentina itu. Prandelli kepada Football Espana pada awal kedatangannya akhir September lalu pernah bertutur kalau konsep permainan yang diusungnya lebih cocok dengan tanah Spanyol. Dimana bukan hasil akhir yang semata-mata dinilai. Akan tetapi style bermain ciamik juga dinilai positif. Sebagai orang yang lahir dan tumbuh di Italia, dogma pertahanan tim pasti sudah berakar kuat di pikiran Prandelli. Dan Prandelli tahu, kalau melawan Barca jangan meng-copy paste gaya Barca. Justru harus berbeda 180 derajat dari gaya Barca dan melihat peluang menang datang. Prandelli mungkin akan memakai skema 4-2-3-1 untuk menyetop Barca. Di antara barisan pemainnya, tak ada yang cedera. Hanya Guilherme Siquera yang diragukan fit. Prandelli memang tak menjanjikan kemenangan buat fans Valencia atas Barca di Stadion Mestalla. Akan tetapi Prandelli juga tak putus harapan akan skuadnya. “Kondisi spirit tim ini terus bangkit. Momentum kemenangan dari Gijon harus dipertahankan,” sebut pria kelahiran Brescia Italia itu. Di kubu Barca, gelandang Sergio Busquets mengeluhkan soal pengaturan jadwal kacau ala regulator La Liga. Busy, sapaan Sergio Busquets mengatakan, bagaimana mungkin dalam jangka waktu kurang dari 48 jam timnya harus bertanding dua kali. “Belum kering keringat usai melawan (Manchester) City, kami sudah harus bertemu Valencia. Dan melawan mereka di Mestalla adalah laga sulit,” tutur pemain berusia 28 tahun itu kepada AS. Kondisinya lini belakang Barca sedang bolong. Gerard Pique absen tiga pekan karena cedera engkel. Lalu Jordi Alba menepi dua pekan karena cedera hamstring. Satu nama lain adalah kiper Jespr Cillessen yang absen. Menyonsong laga ini, entrenador Barca Luis Enrique menyatakan timnya jangan banyak bereuforia setelah menang besar atas City. Enrique mengkhawatirkan over confidence malah jadi bumerang buat Barca. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: