Dana Perbaikan Trotoar Rp 26,3 M, PKL Jadi Kendala
CIREBON - Anggaran perbaikan di seluruh Kota Cirebon mencapai Rp 26,3 miliar untuk trotoar sepanjang 38.988,5 meter atau 38,988 kilometer. Anggaran tersebut berasal dari tiga sumber pendanaan. Tiga sumber berasal dari dana alokasi khusus (DAK) Rp 96 miliar. Kemudian DAK infrastruktur pemerintahan daerah (IPD) dan dari APBD Perubahan tahun 2016 Kota Cirebon. Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUPESDM), Sumargo menjelaskan, perbaikan trotoar menyentuh seluruh titik jalan di Kota Cirebon. Menurut dia, secara umum, umur teknis konstruksi trotoar sudah habis yakni lima tahun. Tahun 2016 ini umur teknis itu selesai. Hal itu untuk trotoar yang tidak mengalami beban besar dan berat seperti yang ada di samping Grage Mall. “Itu hanya untuk pejalan kaki. Coba tengok trotoar di CSB Mall, sudah rusak karena dilalui kendaraan setiap hari,” ucap Sumargo, kepada Radar, Jumat (21/10). Alasan pemilihan batu alam, ujarnya, karena memiliki kelebihan dibandingkan keramik. Lebih dari itu, keramik mulai sulit dicari. Sedangkan batu alam berkesinambungan. Hal ini menjadi salah satu pertimbangan di samping pertimbangan teknis lainnya. Batu alam, kata Sumargo, lebih tebal dibandingkan keramik. Batu alam memiliki ketebalan 2,5 cm, sedangkan keramik hanya 5 mm. Selain itu, batu alam memiliki konstruksi lebih kuat. “Batu alam lebih adem, karena mampu menyerap panas dengan baik. Kalau keramik cepat rusak,” terangnya. Menurut pria yang puluhan tahun di bina marga itu, program perbaikan trotoar di seluruh jalan Kota Cirebon mengalami dua kendala. Pertama hujan, kedua PKL. Untuk itu, pihaknya akan melakukan langkah koordinasi terkait solusinya. Seluruh pekerjaan trotoarisasi harus selesai paling lambat pertengahan Desember 2016. Sumargo yakin, saat program ini selesai, hasilnya dapat dirasakan masyarakat Kota Cirebon. Lebih dari itu, trotoar digunakan untuk pejalan kaki. Bukan tempat berjualan PKL maupun tempat parkir. Karena itu, DPUPESDM meminta seluruh elemen masyarakat agar memberikan hak pejalan kaki dan mengembalikan fungsi trotoar sebagaimana mestinya. Dalam hal ini, SKPD terkait dapat berkoordinasi menyelesaikan seluruh masalah kota satu per satu. Dengan koordinasi dan sinergitas, Sumargo yakin semua masalah dapat diselesaikan dengan baik. Perbaikan trotoarisasi di semua titik jalan Kota Cirebon mendapatkan beberapa kendala. Selain hujan yang merusak tatanan konstruksi, keberadaan PKL turut memperlambat proses perbaikan infrastruktur tersebut. Sekretaris Daerah, Drs Asep Dedi MSi berharap agar perbaikan trotoar ini dapat memperbaiki wajah kota. Sebab, di jalan protokol seperti Jl Dr Cipto Mangunkusumo dan Jl RA Kartini, banyak trotoar yang sudah hancur. (ysf)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: