Setiap Hari Didemo, Manajemen PLTU Curhat ke Buntet

Setiap Hari Didemo, Manajemen PLTU Curhat ke Buntet

CIREBON - Manajemen PT Cirebon Electric Power (CEP) yang mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Buntet Pesantren, Rabu (26/10). Selang beberapa lama, massa dari LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia juga melakukan aksi di depan pintu proyek PLTU II. Belakangan, aksi massa hampir dilakukan setiap hari di depan PLTU II. \"Kunjungan ini tidak ada yang khusus. Kita hanya ingin membangun silaturahim, dan terus menjalin komunikasi. Insya Allah akan terus berjalan dan berlanjut,\" ucap Perwakilan PT CEP, Teguh Haryono kepada Radar, Rabu (26/10). Dalam pertemuan itu, manajemen PT CEP berbincang dengan para kiai dan pengurus Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Ponpes Buntet. Mereka membicarakan banyak hal, salah satunya persoalan mengenai pemberdayaan masyarakat. \"Kita belum ada program CSR yang mengarah untuk ponpes. Namun dari obrolan tadi, ada kesamaan visi dan misi, untuk melakukan sesuatu bagi kemaslahatan umat. Siapa tahu bisa dilakukan,\" jelasnya. Teguh juga menerangkan, saat ini pihaknya terus menjalin mediasi dengan masyarakat Kanci terkait tuntutan yang selama ini disampaikan. \"Apa yang bisa dilakukan sesuai kebutuhan masyarakat, sejauh yang kami mampu, dan tidak semua bisa dilakukan,\" ujarnya. Menurutnya, ponpes menjadi salah satu komponen penting masyarakat. Program Corparate Social Responsibility (CSR) bisa diarahkan kepada lembaga berbadan hukum, baik koperasi, BUMD, kuwu, ponpes, maupun gereja apabila memungkinkan. \"Dan untuk ponpes secara khusus. Kita akan diskusikan, dan memang seharusnya ada,\" ujarnya. Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Pondok Pesantren Buntet, Anas Nimatullah berpesan agar PLTU bisa memberikan manfaat kepada masyarakat sekitar, terutama nelayan. Sudah seharusnya keberadaan sebuah perusahaan agar bisa memberikan manfaat kepada masyarakat. \"Jangan sampai berdiri satu perusahaan di situ kemudian tidak ada manfaatnya bagi masyarakat,\" jelas Anas. Secara khusus, Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Butet Pesantren tidak pernah meminta program apa pun kepada PLTU. \"Buntet tidak pernah mendapat apa pun, tidak pernah meminta apa pun. Dari sejak PLTU seperti ini, dan selama saya jadi pengurus, ini baru pertama kali pihak PLTU mendatangi kami,\" ungkapnya. Dalam pertemuan dengan pihak PLTU, pihaknya banyak sharing mengenai pemberdayaan masyarakat dan sebagainya. Karena Buntet bagian dari lembaga pendidikan dan sosial. \"Dari PLTU apa yang bisa dilakukan untuk pesantren? Sejauh ini memang belum ada. Mungkin saja setelah intensif silaturahmi. Siapa tahu ada program khusus. Karena kita yayasan, milik masyarakat dan nirlaba. Tidak mengambil keuntungan sama sekali,\" ujarnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: