Balai Desa Kanci Masih Disegel Warga

Balai Desa Kanci Masih Disegel Warga

ASTANAJAPURA – Balai Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon sudah tampak sepi, Sabtu (29/10). Namun, masih ada garis polisi yang melingkari tembok tempat ngantor kepala desa itu. Ini buntut dari unjukrasa warganya Jumat lalu (28/10) yang sempat berlangsung ricuh dan berakhir dengan penyegelan kantor desa. Saat itu ratusan warga benar-benar sudah kehilangan kesabarannya, saat melakukan aksi demontrasi di Balai Desa Kanci, Kecamatan Astanajapura, Jumat (28/10). Massa melakukan aksi dengan menyegel kantor balai desa, dan melakukan perusakan fasilitas balai desa. Bahkan, motor bantuan roda tiga bupati Cirebon pun tak luput dari amukan massa. Jumlah massa yang meluruk balai desa kian bertambah, hingga merusak pot bunga hingga kaca. Aparat kepolisian yang datang untuk mengendalikan situasi pun dipukul mundur. Kericuhan antara warga dan aparat pun tak terelakan, hingga akhirnya aparat menembakan gas air mata. Satu mobil dalmas pun, bergerak meninggalkan lokasi untuk meredakan situasi yang sempat membuat tegang itu. Situasi mulai terkendali setelah Camat Astanajapura H Iman Santoso serta Danramil memfasilitasi aspirasi warga kepada kuwu. Aksi ini dilandasi atas kekecewaan warga atas sikap kuwu Desa Kanci. Mereka menuntut Kuwu Desa Kanci, Lilis Sulistiani mundur dari jabatannya. Pemicunya, karena kuwu tidak mengakomodir dan mendukung warga terkait polemik dengan pembangunan PLTU. Kuwu tidak ikut menandatangani pernyataan yang dibuat warga. \"Kita menuntut kuwu mundur. Kalau tidak mau mundur, akan kita paksa untuk mundur. Sebelum kuwu mundur, kita akan terus melakukan aksi,\" tandas perwakilan warga, Rudianto kepada Radar. Dikatakan dia, warga merasa kecewa atas kepemimpinan kuwu. Bukannya memfasilitasi dan mengakomodir aspirasi warga, kuwu malah tidak mau menandatangani pernyataan sikap terhadap PLTU tanpa alasan. Tak hanya itu, Rudianto menyebutkan sang kuwu juga banyak melakukan kesalahan. Seperti tidak adanya pembagian bantuan kepada masyarakat yang disalurkan, seperti bantuan untuk PKH dan lainnya. \"Kepemimpinan kuwu tidak ada manfaat sama sekali. Dengan adanya aksi ini, banyak unek-unek masyarakat bisa tersampaikan,\" tukasnya lagi. Sementara itu, Kuwu Desa Kanci, Lilis Sulistiani yang bersembunyi di balai desa akhirnya keluar dan memberikan pernyataan. Dia menyebutkan menyetujui pernyataan warga, soal tuntutan subsidi listrik gratis kepada PLTU dan lainnya. Dia juga siap mundur asalkan dengan prosedur yang ditentukan oleh perundangan-undangan yang berlaku. Massa yang tidak puas dengan pernyataan lisan itu, akhirnya menuntut Kuwu Lilis untuk menandatangani pernyataan mundur di atas materai, atau keluar dari balai desa. Namun sebelum ditandatangani, pihak aparat kepolisian langsung membawa Kuwu Lilis ke Mapolsek Astanajapura untuk diamankan. (jml)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: