Lansia Hanyut Belum Ditemukan, Paranormal Turun Tangan

Lansia Hanyut Belum Ditemukan, Paranormal Turun Tangan

KUNINGAN- Musniah (55) korban hanyut di Sungai Ciawi, sejak Kamis (27/10) siang lalu hingga Jumat (28/10) masih belum ditemukan. Padahal dalam proses pencarian tersebut melibatkan Tim SAR dari Basarnas Cirebon, BPBD Kuningan, sejumlah organisasi pencinta alam se-Kuningan dan warga. Pada pencarian hari kedua, kemarin (28/10), tim rescue sudah terjun ke sungai sejak pukul 07.00 WIB dengan menyusuri Sungai Ciawi tanpa menggunakan perahu karet yang dimulai dari TKP pertama kali korban tersapu banjir bandang (bah, red). Dalam pencarian ini, tim rescue lebih mengfokuskan pencarian di pinggir sungai dan bebatuan yang diduga korban tersangkut. Hingga pukul 19.00 WIB, belum juga membuahkan hasil, tim akhirnya kembali menunda pencarian dan akan dilanjutkan Sabtu (29/10), sekitar pukul 07.00 WIB. Rencananya pencarian pada hari ketiga, tim akan menggunakan perahu karet. Tim akan dibagi menjadi dua. Tim pertama fokus menyusuri ke Sungai Cisanggarung hingga Cijangkelok. Sedangkan tim kedua melakukan pencarian di sekitar muara sungai. “Pencarian hari kedua kami hentikan karena hingga pukul 19.00 WIB belum ada hasil. Kami sudah menelusuri sungai sejauh 15 KM. Besok (hari ini, red) kita lanjutkan pencarian,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kuningan Agus Mauludin SE kepada Radar Kuningan, Jumat malam (28/10). Agus yang didampingi staf Pusdalops BPBD Kuningan Yayat menyebutkan, sesuai dengan prosedur, pencarian akan dilakukan hingga tujuh hari ke depan. Pihaknya, berdoa dan akan berusaha agar korban segera ditemukan. “Kalau kondisinya masih hidup, itu kecil kemungkinannya. Tapi kalau soal ditemukan, peluangnya sangat besar karena masih ada waktu,” ucap Agus yang mangku ada warga yang menggunakan jasa paranormal untuk membantu mencari keberadaan korban. Sementara itu, Kasi Ekbang Desa Cirukem Ojo Suharja menyebutkan, pihak keluarga korban sudah pasrah dengan peristiwa tersebut. Keluarga pun akan melakukan tahlilan. “Meski keluarga korban mengingikan ditemukan hidup, namun melihat kondisi seperti ini sangat tipis, sehingga hanya bisa pasrah,” ucap Ojo. Diterangkan Ojo, warga Desa Cirukem berduka dengan hilangnya salah satu warga. Mereka semua berdoa agar Musniah segera ditemukan. “Apa pun kondisinya, semoga ditemukan. Karena warga tidak akan tenang apabila korban tidak ditemukan,” pungkas Ojo. Diberitakan sebelumnya, Musniah (55). Petani asal Dusun Kliwon, RT 02 RW 01, Desa Cirukem, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan ini tewas hanyut terbawa air bah di Sungai Ciawi, Kamis (27/10) siang lalu. Musibah ini bermula, siang itu sekitar pukul 14.30 WIB, korban sedang menyeberangi Sungai Ciawi (TKP) dalam perjalanan pulang menuju rumah usai bekerja di sawah. Namun, baru beberapa langkah di sungai itu, secara tiba-tiba datang air bah (bandang, red). Karena usianya sudah tua, korban tidak dapat melawan kuatnya arus sungai yang cukup deras itu. Seketika itu juga tubuh korban hanyut terbawa banjir. Peristiwa itu diketahui saksi bernama Rio (14) yang berada di seberang sungai. Kontan saja Rio berteriak minta tolong bahwa ada yang hanyut di sungai. Teriakan itu didengar warga setempat yang langsung berhamburan menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk memberikan pertolongan. Beberapa warga melaporkannya ke aparat desa setempat yang langsung diteruskan ke Polisi termasuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD. Petugas BPBD dan warga melakukan pencarian menyusuri Sungai Ciawi dibantu petugas Tim SAR dari Basarnas Cirebon dengan menggunakan perahu karet. Hingga pukul 20.00 WIB, korban belum berhasil ditemukan. (mus)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: