Tahan Lama, Bambu Petung Diminati Lagi
SUKRA – Konstruksi bangunan menggunakan bambu kembali populer. Adalah bambu petung yang dikenal kuat dan tahan lama sampai puluhan tahun. Biasanya, bambu ini digunakan sebagai bahan usuk dan reng pada atap rumah. Harganya pun terbilang murah ketimbang kayu yakni sekitar Rp9.000 untuk usuk dengan panjang 4-5 meter. Sedangkan reng dengan panjang 5-6 meter dijual seharga Rp6500/batang. “Sekarang sudah banyak yang menggunakan bambu petung untuk reng maupun usuk. Kuat, awet, rapi dan daya tahannya bisa puluhan tahun,” ucap Tarjo, salah seorang tukang bangunan kepada Radar, Sabtu (29/10). Sejatinya, ungkap Tarjo, penggunaan bambu untuk konstruksi bangunan bukanlah hal aneh. Orang-orang tua zaman dulu, lebih menyukai bambu sebagai bahan usuk dan reng bahkan tiang rumahnya ketimbang kayu. Hal itu tidak terlepas dari kualitas, daya tahan serta ketersediaan bambu yang cukup melimpah. Namun sejak beberapa tahun terakhir, maraknya konstruksi bangunan alternatif seperti baja ringan membuat penggunaan bambu berkurang. “Tapi rupanya banyak orang sudah mulai berpikir balik ke masa lalu. Pingin sesuatu yang alami, murah dan berkualitas. Bambu petung akhirnya jadi pilihan,” terang Tarjo. Sayangnya lanjut dia, penjual bambu petung di wilayah Kabupaten Indramayu terbilang jarang. Hanya tersebar di beberapa lokasi seperti di wilayah Kecamatan Sukra, Patrol dan Haurgeulis. Mereka biasanya tidak hanya sekedar berdagang. Mereka juga menjadikan tempat usahanya sebagai rumah kerja. Bambu-bambu yang mereka borong dari daerah pegunungan di tampung sementara di rumah kerja itu. Selanjutnya, bambu-bambu itu mereka belah lalu direndam dalam air berlumpur selama beberapa bulan. Penjual bambu petung, Udin mengatakan, perendaman dilakukan agar kualitas bambu menjadi lebih awet, tahan lama dan kuat terhadap gangguan rayap. Semakin lama direndam, bahan bambu petung yang dibelinya dari wilayah Kabupaten Majalengka akan semakin kuat dan tahan bubuk. “Sekarang memang banyak yang nyari bambu petung, tapi harus pesan dulu. Kita gak berani jual kalau belum direndam minimal 3 bulan,” jelasnya. (kho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: