Meski Ngeri, Warga Menikmati Adu Bagong di Tarikolot

Meski Ngeri, Warga Menikmati Adu Bagong di Tarikolot

PALASAH – Ratusan anjing jenis bulldog mengikuti lomba ketangkasan anjing pemburu Jaguar Club Community di Dusun Cisampih Desa Tarikolot Kecamatan Palasah, Minggu (30/10). Dari pantauan Radar kemarin, warga di Desa Tarikolot  Kecamatan Palasah dan sekitarnya antusias menyaksikan adu ketangkasan antara anjing pemburu jenis bulldog  dengan babi hutan tersebut. Informasi yang dihimpun Radar menyebutkan, para peserta yang mengikuti lomba ketangkasan ini harus membayar berdasarkan kelompok dan kategori hingga mencapai Rp1,2 juta. “Minggu (30/10) ini ada 3 kelas dengan uang pendaftaran masing-masing Rp1,2 juta, Rp800 ribu, dan Rp600 ribu. Sedangkan Senin hanya ada dua kelas dengan uang pendaftaran Rp500 ribu dan Rp300 ribu,” kata seorang panitia yang tidak mau menyebutkan namanya kepada Radar, kemarin. Sedangkan untuk penonton harus membayar tiket Rp30 ribu dan jika ingin meninton di tribun tambah Rp15 ribu. Sejak pukul 07.00 adu ketangkasan anjing dan babi sudah dimulai. Pintu masuk arena adu ketangkasan selain dijaga panitia juga nampak petugas berseragam. Kepala Desa Tarikolot, Duki menyebutkan adu ketangkasan anjing dan babi hutan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda sekaligus pelestarian adat budaya tatar pasundan dan pengukuhan pengurus Himpunan Pencinta Anjing Pemburu (Hiparu) Kabupaten Majalengka. Arena pertunjukan ketangkasan anjing dan babi hutan ini berada di lahan milik Kades Tarikolot. “Pesertanya mencapai 189 perwakilan dari tiap kabupaten dan kota anggota Hiparu se Jawa Barat,” terang Duki. Penonton asal Kecamatan Palasah, Dede Suherman  menyebutkan aksi adu bagong antara babi hutan dengan anjing itu memberi hiburan tersendiri bagi masyarakat setempat. Para peserta adu bagong itu berasal dari luar Kabupaten Majalengka seperti Tasikmalaya, Bandung dan sekitarnya. “Meskipun masyarakat merasa ngeri melihat ceceran darah babi akibat gigitan anjing,” tuturnya. Babi hutan yang telah disiapkan panitia dilepas setelah ada aba-aba dari panitia dan anjing berlomba menyerangnya. Siapa yang tercepat mengigit babi hutan itu yang menjadi juara. Seorang peserta menyebutkan dirinya baru pertama kali mengikuti adu ketangkasan anjing dan babi di Kabupaten Majalengka. “Kalau di Sumedang saya tiap Minggu mengikuti adu bagong dan anjing ini,” ujar seorang peserta yang mengaku asal Sumedang kepada Radar. Sementara Kapolsek Palasah, AKP Asep Sumardi  menyatakan pihaknya tidak mengeluarkan izin untuk pelaksanaan lomba ketangkasan tersebut dan hanya  ada pemberitahuan dari pihak panitia. (ara)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: