Flyover Antapani 70 Persen Rampung
BANDUNG–Pembagungan fisik jembatan layang (flyover) Jalan Jakarta, Antapani, Kota Bandung, sudah mencapai 70 persen. Proyek yang dimulai 10 Juni lalu ini, diperkirakan akan selesai pada minggu ketiga Desember tahun ini. Pembangunan flyover ini bertujuan mengatasi kemacetan di persimpangan sebidang Antapani yang kerap mengalami kemacetan. Flyover Antapani memiliki panjang 400 meter dengan dua lajur dua arah. Menggunakan teknologi struktur baja bergelombang atau corrugated mortar pusjatan (CMP), jembatan dengan teknologi ini merupakan yang pertama dibangun di Indonesia. Struktur baja bergelombang dengan kombinasi timbunan ringan punya beberapa keunggulan seperti waktu pengerjaaan konstruksi jembatan yang lebih cepat setengahnya. Biaya pun lebih hemat hingga sekitar 60 persen jika dibandingkan dengan pembangunan jembatan layang dengan struktur beton bertulang. Struktur baja bergelombang dan dikombinasikan dengan timbungan ringan merupakan salah satu rancang bangun aplikatif yang dikembangkan Balitbang Kementerian PUPR. ”Ini merupakan proyek percontohan mengatasi kemacetan di persimpangan sebidang jalan dan perlintasan kereta,” kata Menteri Basuki dalam siaran persnya, kemarin (1/11). Pembangunan jembatan layang antapani merupakan proyek kerjasama antara Pusat Jalan dan Jembatan, Balitbang, Kementerian PUPR dengan Pemerintah Kota Bandung dan Posco Steel Korea. Dari total biaya Rp35 miliar, komposisinya adalah Rp21,5 miliar dari Kementerian PUPR, lalu Rp10 miliar dari Pemkot Bandung dan Rp2 miliar dari Posco Steel Korea berupa material. Kementerian PUPR tahun 2016 ini juga tengah membangun 5 jembatan layang menggunakan teknologi sejenis untuk mengatasi kemacetan di lima lokasi di Kabupaten Brebes dan Tegal. Kelima perlintasan tersebut adalah Dermoleng, Klonengan, Kesambi, Karang Sawah, dan Kretek. Ditargetkan sebelum arus mudik 2017, jembatan layang tersebut sudah bisa dimanfaatkan. (bbs/fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: