Kalapas IIB Majalengka Bantah Ada Pungli

MAJALENGKA - Kalapas Kelas IIB Majalengka Mulyadi membantah adanya keluhan dan LBH Persada yang menytebut ada pungutan liar (pungli) di lingkungan kerjanya. Mulyadi pun sidak ke petugas maupun tahanan lapas. Hasilnya, Mulyadi memastikan, tidak ada istilah uang kunci ataupun uang kamar di Lapas Kelas IIB Majalengka seperti isu yang beredar. (Baca: Keluarga Warga Binaan Ngeluh soal Pungli di Lapas IIB Majalengka ) “Didapat keterangan dari sejumlah warga binaan memang ada uang urunan. Tapi itu inisiatif warga binaan dan dipakai untuk membeli perlengkapan kebutuhan sehari-hari. Seperti peralataan kebutuhan pribadi dan ngopi bareng sesama napi,” tegasnya ketika menerima kedatangan perwakilan LBH Persada dan kliennya di Lapas. Mulyadi juga memaparkan, semua kebutuhan napi sudah dijamin negara. Hak-hak napi sudah diberikan sepenuhnya. Mengenai pungli, dia mengungkapkan, di Kemenkum HAM khususnya di Ditjen Pemasyarakatan sudah dideklarasikan lebih dulu anti HP, pungli, dan narkoba atau disingkat Halinar. Menurutnya, pungli bukan sekadar soal penegakan hukum, melainkan lebih pada moralitas. “Seketat-ketatnya instrumen hukum, jika mental manusianya masih permisif niscaya pungli tidak akan benar-benar hilang. Kami menginginkan petugas yang bekerja melayani bukan dilayani, sebagaimana harapan masyarakat untuk memperoleh layanan cepat tanpa pungli,” ucapnya. Mulyadi menekankan, petugas harus memberikan pelayanan yang cepat, gratis dan menghindari pungli serta bekerja secara profesional, akuntabel, Sinergi, transparan, dan inovatif (Pasti). Apabila ada petugas yang kedapatan melakukan pungli di Lapas akan ditindak tegas. Mulyadi membeberkan celah pungli di lapas seperti penerimaan kunjungan atau besuk, penempatan kamar hunian para napi, atau hak-hak napi seperti remisi. Hal itu Mulyadi menegaskan, celah itu sudah ditutup. “Kita awasi terus menerus disertai sosialisasi ke semua pegawai dan warga binaan. Di setiap sudut Lapas kita tempelkan sepanduk komitmen kita perangi pungli. Semua warga binaan diperlakukan sama, di sini tidak ada yang diistimewakan,” imbuhnya. (gus)

Sumber: