5 Tahun Jadi Sandera Perompak Somalia, Supardi Kangen Gorengan

5 Tahun Jadi Sandera Perompak Somalia, Supardi Kangen Gorengan

CIREBON - Kehangatan suasana keluarga akhirnya kembali dirasakan Supardi (34), warga Blok Karangjati, Desa Kalisapu, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Supardi merupakan satu dari 26 korban penyanderaan perompak Somalia yang berhasil dipulangkan. Supardi tiba di kediamannya Rabu siang (2/11) sekitar pukul 14.00. Kedatangannya disambut haru keluarga. Sebelumnya, pada Minggu (31/10), kakanya Aepi (38) dan sang Ibu Wasiah (55) menjemput Supardi di Jakarta. Sebelum kembali ke Cirebon, mereka sempat mengikuti acara serah terima sandera perompak Somalia di Kementerian Luar Negeri, Jakarta. “Sebelum pulang ke Cirebon kami sempat jalan-jalan dulu di Jakarta, difasilitasi kementerian luar negri. Mungkin itu cara untuk mengembalikan keceriaan adik saya dan tiga temannya yang baru kembali dari Somalia,” tutur Aepi kepada Radar Cirebon. Aepi bersyukur, adiknya kembali ke tanah air dengan selamat. Menurutnya, selama ini keluarganya selalu merasa waswas. Apalagi, beberapa tahun lalu, Nasirin, warga Desa Mertasinga, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, rekan Supardi sesama ABK Kapal Naham 3, dikabarkan meninggal dunia. Setelah hampir lima tahun berpisah, Aepi melihat perubahan mencolok dari adiknya. Terutama dari segi fisik. Menurut Aepi, Supardi jauh lebih kurus dari sebelumnya. “Walau demikian, keluarga sekarang sudah lega. Yang terpenting, adik saya sudah kembali dalam keadaan sehat,” ujarnya. Selama 4 tahun 7 bulan, Supardi bersama 25 rekannya yang bekerja pada Kapal Naham 3 disandera perompak Somalia. Selama bertahun-tahun, dia diperlakukan dengan tidak manusiawi. Selama itu, Supardi dan kawan-kawan mencoba bertahan hidup dalam tekanan. Supardi mengaku kerap mendapatkan siksaan. Selama dalam penyekapan, kerap jadi sasaran kemarahan anggota perompak. Terutama, jika permintaan para perompak tidak segera dituruti. “Salah satu rekan kami, warga Negara Kamboja, ditembak kakinya karena tidak menuruti permintaan para perompak itu,” kenang Supardi. Setelah bertahun-tahun disandera, kini keinginan Supardi tak macam-macam. Selain rasa rindu terhadap keluarga, dengan polos Supardi mengaku kangen makan gorengan. Dan itu akhirnya terwujud. Di samping itu, lelaki lajang ini ingin kembali menata kehidupan. “Saya merantau jauh sampai ke luar negri itu niatnya ingin mengubah kehidupan. Namun, pada kenyataannya memang pahit. Saat ini setelah kembali ke tengah-tengah keluarga, saya ingin membangun kembali mimpi-mimpi saya,” ungkapnya. (ttr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: