Tenis, Pelti Kirim Satu Utusan di Kursus Pelatih
CIREBON – Kedatangan pelatih tenis asal Belanda, Frank van Fraayenhoven ke Indonesia dimanfaatkan Persatuan Lawn Tenis Indonesia (Pelti) Kabupaten Cirebon. Pelti mengirim Suyatna, pelatih tenis Kabupaten Cirebon, ke Jogjakarta untuk mengikuti kursus kepelatihan yang dipandu langsung oleh Frank. Suyatna sudah berada di Kota Gudeg, julukan Jogja, sejak 31 Oktober lalu. Karena keterbatasan biaya, Pelti hanya mengirim dia untuk mengikuti kursus kepelatihan yang akan berlangsung hingga 5 November. “Mudah-mudahan dari Jogja Pak Suyatna membawa oleh-oleh berupa ilmu yang bermanfaat bagi para atlet junior di Cirebon,” ujar Ketua Umum Pelti Kabupaten Cirebon, Darin Andrias. Suyatna adalah salah satu pelatih senior milik Pelti. Dia diharapkan mampu mendorong peningkatakan kemampuan petenis Kabupaten Cirebon proyeksi Porda Jabar XIII/2018 sepulangnya nanti. Saat ini, setidaknya ada 10 atlet junior yang masuk program pembinaan Pelti. Pelti masih mematangkan kemampuan mereka sambil terus menjalankan proses seleksi. Karena itu, tim inti yang nantinya akan diturunkan di Babak Kualifikasi (BK) Porda 2018 masih belum terbentuk. “Kita masih bersabar memantau perkembangan kemampuan para atlet,” imbuhnya. Sementara itu, Suyatna mengaku mendapat banyak pengalaman dan pengetahuan baru. Terutama dalam segi peningkatan kualitas pukulan atlet. Kursus kepalatihan itu, kata Suyatna, diikuti oleh 53 pelatih tenis lapang dari berbagai daerah. Termasuk dari Kalimantan dan Papua. Selain dipandu oleh Frank van Fraayenhoven, pemateri lain pada kursus kepelatihan itu adalah pelatih nasional Deddy Prasetyo. Suyatna yakin, teori latihan yang diberikan Frank dan Deddy dapat dikembangkan dengan baik di Cirebon. “Mr Frank sangat menekankan pada kekuatan pukulan. Jadi, tidak ada istilah pukulan yang asal masuk. Semua pukulan harus dilakukan sebaik mungkin demi meraih poin,” kata Suyatna. Menurut dia, teknik yang diajarkan Frank adalah teknik-teknik yang dikembangkan oleh para petenis profesional. Karena itu, kekuatan tangan menjadi sangat penting. “Untuk para petenis junior di Cirebon, memang perlu modifikasi. Tapi saya yakin bisa dikembangkan dengan baik. Nanti kita lakukan secara bertahap,” terangnya. (ttr)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: