Operasional Masjid Agung Al Imam Andalkan Kotak Amal

Operasional Masjid Agung Al Imam Andalkan Kotak Amal

MAJALENGKA - Kondisi fisik Masjid Agung Al Imam Majalengka di pusat Kabupaten Majalengka cukup memprihatinkan. Mantan pengurus PUI Kabupaten Majalengka, Drs Qustolani menyatakan prihatin melihat kondisi Masjid Agung Al Imam yang terkesan kurang terawat. Menurutnya, cat  masjid sudah kusam sehingga masjid terkesan tidak terawat. Bahkan di menara masjid tumbuh rumput. Qustolani prihatin mendapat kabar kalau pengurus dan pengelola masjid tidak lagi mendapat uang insentif dari Pemkab Majalengka. Menurutnya, nama Masjid Agung Al Imam diambil dari nama tokoh agama almarhum Imam Safari yang makamnya di Kelurahan Cijati dan masih keluarga dari KH Abdul Halim pendiri Pontren Asromo yang telah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. “Kami berharap Masjid Agung dipelihara dengan baik, sehingga tidak terkesan kumuh,” harapnya kepada Radar, Kamis (3/11). Wakil Ketua DKM) Al Imam, H Otong Subarna SSos MM menyatakan masjid Al Imam terakhir dicat 3 tahun lalu yang dananya sumbangan dari para kepala dinas dan kini sudah mulai berlumut dan catnya memudar sehingga terkesan kumuh. Hingga kini, belum ada  tanda-tanda masjid akan direnovasi atau direhab. Mantan Kepala Inspektorat Kabupaten Majalengka ini menilai masjid yang masih berdiri megah ini tidak perlu dipugar total, tinggal temboknya dikelupas saja dan diganti menggunakan granit serta dilakukan perawatan secara rutin. Otong mengusulkan agar jalan depan masjid ditutup, dan bisa digunakan untuk halaman masjid. Diakuinya, dana insentif untuk pengurus dan pengelola masjid dari Pemkab Majalengka kini tidak ada sehingga operasional mengandalkan dana kotak amal. DKM juga tengah menyelesaikan pembangunan toilet dan tempat wudu di samping masjid, yang dananya dari swadaya masyarakat dan para donatur serta belum ada sepeser pun bantuan dana dari Pemkab Majalengka. Saat dikonfirmasi Radar melalui sambungan ponselnya kemarin (2/11), Kabag Kesra Setda Majalengka, Drs H Maman Komarudin menyatakan pihaknya masih menunggu petunjuk pimpinan untuk rehab masjid agung tersebut. Menurutnya, gambar masjid Agung sudah ada namun realisasi pembangunan belum tahu kapan dilaksanakan. Sementara panitia pembangunan toilet dan tempat wudu Masjid Agung Al Imam Majalengka terus bergerak mengandalkan dana swadaya dan donator masyarakat. Otong menyebutkan pembangunan toilet masjid telah mencapai persiapan untuk pengecoran lantai bassament atau mencapai  65% dengan menghabiskan dana mencapai Rp360 juta lebih dari total anggaran Rp993,9 juta. (ara)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: