Juara TdL Raup Hadiah Ratusan Juta Rupiah

Juara TdL Raup Hadiah Ratusan Juta Rupiah

KUNINGAN-Cabang olahraga balap sepeda profesional, ternyata menjanjikan pendapatan yang melimpah bagi para atletnya. Mau bukti? Tak pelu jauh-jauh. Di even Tour de Linggarjati (TdL) saja yang kegiatannya rampung akhir pekan lalu, ada tim balap sepeda yang membawa pulang uang hadiah hingga ratusan juta rupiah. Nilainya juga cukup fantastis dibanding hadiah dari cabor lainnya. Apalagi total hadiah di even TdL yang berlabel internasional tersebut mencapai Rp500 juta. Belum ditambah uang tampil dan transport setiap timnya. Alhasil pundi-pundi uang pembalap sepeda profesional yang tampil di TdL sebanding dengan kerja kerasnya mengayuh sepeda selama balapan. Berdasarkan data yang diperoleh Radar Kuningan dari panitia TdL, Tim CCN berhak membawa pulang uang hadiah sebesar Rp65 juta. Posisi kedua ditempati Tim KFC Jakarta dan mendapatkan uang Rp45 juta. Sedangkan tim balap sepeda SAK berada di peringkat ketiga serta meraih Rp30 juta. Itu hanya hadiah bagi tim, belum hadiah perorangan dari sejumlah nomor yang dipertandingkan. Pendek kata, balapan TdL membuat para pembalap meraup uang yang tidak sedikit jumlahnya. Salah seorang panitia TdL, Wahyu Hidayah menjelaskan, selain mendapatkan uang hadiah, tim yang tampil di even berskala nasional itu juga memperoleh transport yang nilainya berbeda antara tim dari luar negeri dan nasional. Untuk tim asing, sambung Wahyu, mendapatkan uang transport sebesar Rp10 juta per tim, dan tim lokal Rp5 juta. “Uang transport itu di luar akomodasi tim selama mengikuti balapan di Kabupaten Kuningan. Selama mengikuti even TdL, semua tim menjadi tanggungan panitia,” papar Wahyu kepada Radar Kuningan, Jumat (4/11). Wahyu juga merinci distribusi hadiah bagai para juara di even TdL. Berbeda dengan kejuaraan olahraga lainnya, di balap sepeda profesional, banyak peniliaian yang berimbas terhadap hadiah. Seperti di etape pertama dinilai individual overall, individual INA, team, dan sprint / KOM. Begitu juga die tape dua dan tiga. Setelah tiga etape diselesaikan, selanjutnya ada general classification yang juga melakukan penilaian individual overall, individual INA, team, dan sprint/KOM. Jadi, kata dia, jika dihitung, para pembalap tersebut meraih uang yang cukup besar dari setiap etap. Perolehan uang terbesar di TdL diraih tim KFC Jakarta yang mendapatkan Rp202.600.000, disusul tim CCN sebesar Rp131.100.000. Kemudian tim PGN memperoleh hadiah uang sebesar Rp64.100.000, tim SAK tercatat mendapatkan Rp49.200.000, tim NSC Rp19.200.000, dan tim UBK memperoleh Rp15 juta. “Tim-tim lainnya juga mendapatkannya, tapi nilainya di bawah Rp10 juta. Malah ada tiga tim yang sama sekali gagal membawa pulang uang hadiah,” ujar Wahyu. Untuk tim Purbawisesa Kuningan karena tidak mendapat poin di tiga etape, terpaksa tidak memperoleh uang hadiah. “Khusus untuk hadiah, totalnya Rp500 juta dan sudah dipegang tim delegate PB ISSI sejak sebelum gelaran TdL dimulai. Dibanding Tour de Ijen, total hadiah yang disediakan TdL memang masih kalah jauh. Tour de Ijen menyediakan hadiah sampai Rp1,5 miliar. Tapi banyak peserta yang memuji antusias penonton, dan juga sikap profesional dari panitia. Mereka berjanji akan kembali bertanding jika diselenggarakan TdL 2017 nanti,” ungkap Wahyu. Para pembalap sendiri memuji kesiapan panitia dan juga antusiasme masyarakat menyaksikan TdL. Jika gelaran ini dilanjutkan tahun depan, para pembalap meminta agar perbaikan jalan benar-benar mendapat perhatian. “Untuk jalan yang dilalui peserta balap, ada juga yang berlubang. Tapi secara keseluruhan cukup bagus namun perlu ditingkatkan lagi. Saya akan kembali datang jika ada perhelatan TdL di tahun depan,” janji. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: