Proyek DAK Belum Ada Perkembangan Berarti

Proyek DAK Belum Ada Perkembangan Berarti

KESAMBI - Proyek Dana Alokasi Khusus (DAK) Infrastruktur Publik Daerah (IPD) maupun Rp96 miliar yang dikerjakan tahun 2016 ini, belum ada perkembangan berarti. Bahkan, prosentase pembangunan masih dibawah 30 persen. Khususnya proyek DAK Rp96 miliar, pekerjaan belum menemukan momentum percepatan. Pekerjaan masih dibawah 20 persen. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek DAK Rp96 miliar Ir Yudi Wahono DESS mengatakan, hingga saat ini belum ada perkembangan berarti dari pekerjaan DAK. Khususnya DAK Rp96 miliar, pekerjaan masih belum menyentuh angka 20 persen. Sedangkan untuk proyek DAK IPD, pekerjaan dibawah 30 persen. “Kalau IPD yang Rp53 miliar itu jalan dulu. DAK Rp96 miliar baru dua bulan ini. Saya belum meninjau lapangan lagi. Mungkin belum ada perubahan berarti,” ucap Yudi, kepada Radar, Jumat (4/11). Beberapa kendala dihadapi para kontraktor. Dalam kegiatan koordinasi bersama yang rutin digelar secara periodik, Yudi yang juga Sekretaris DPUPESDM Kota Cirebon mendapatkan banyak keluhan. Keluhannya hampir sama semua. Yaitu, kekurangan bahan baku, musim hujan dan kekurangan sumber daya manusia (SDM). Hal ini dapat dipahami DPUPESDM. Pasalnya, pekerjaan pembangunan infrastruktur Kota Cirebon dan berbagai sumber pendanaan, dilakukan bersamaan. Termasuk pula bahan baku yang sama. Terlebih, bahan baku untuk pembangunan infrastruktur itu dicari juga dari daerah lain yang sedang melakukan perbaikan infrastruktur. Sehingga, jumlah bahan baku yang sedikit harus berebut dengan banyak kontraktor. “Kebetulan momen perbaikannya bersamaan,” tukas Yudi. Padahal, DPUPESDM sudah memberikan teguran dan saran agar pekerjaan dilakukan 24 jam dan menambah tukang. Tetapi bahan-bahan dan tukang tidak ada karena sudah dipakai semua. Ini menjadi kendala utama dalam perbaikan infrastruktur di Kota Cirebon saat ini. Terlebih, cuaca musim penghujan datang hampir setiap hari dengan intensitas lebat. Kontraktor sudah melakukan upaya lain. Seperti, membuat perakitan besi sendiri untuk betonisasi jalan, pembangunan jembatan dan drainase. Merakitnya tidak dilokasi perbaikan. Hal ini bertujuan agar tidak menganggu lalu lintas dan aktivitas masyarakat. “Beberapa kontraktor membuat bahan baku sendiri. Tetapi jumlahnya terbatas,” terang Yudi. Yudi mengaku, DPUPESDM sudah berupaya maksimal. Pria yang pernah menjabat kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM ini meminta masyarakat membantu kelancaran proyek infrastruktur di seluruh Kota Cirebon. Dengan partisipasi masyarakat, membantu pekerjaan berjalan lancar. Di tempat terpisah, Kepala Bidang Bina Marga DPUPESDM Kota Cirebon Sumargo BE SE MSi mengatakan, pihaknya sudah meminta kontraktor untuk terus mengerahkan semua kemampuan. “Insya Allah minggu depan mulai ada percepatan. Sekarang masih belum ada perkembangan berarti,” ucapnya. Berdasarkan tinjauan lapangan yang dilakukan dan laporan dari pengawas lapangan, kendala kontraktor ada pada ketersediaan bahan dan cuaca. Karena itu, para kontraktor sedang mencari alternatif pembelian bahan untuk pembangunan infrastruktur dari daerah lain yang masih memungkinkan. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: