Stok Gas Melon di Majalengka Masih Aman
MAJALENGKA – Kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kilogram atau yang biasa disebut dengan gas melon saat ini terjadi di wilayah Cirebon dan sekitarnya saja. Namun masyarakat Majalengka mendapat manfaatnya, ketika di wilayah Cirebon dikucurkan kuota gas melon tambahan untuk dijual kepada masyarakat dalam operasi pasar, Jumat (4/11). Operasi pasar gas melon tersebut menurut penasehat Hiswana Migas wilayah III Cirebon H Fuad Abdul Azid, berawal dari keluhan masyarakat di sekitar wilayah Cirebon. Kemudian Pertamina melakukan operasi pasar dengan dikeluarkannya kuota tambahan bagi para agen secara inisdentil. “Jadi memang yang infonya sedang sulit mencari gas melon itu hanya di wilayah Cirebon dan sekitarnya saja. Tapi kemudian dikasih kuota tambahan yang sifatnya insidentil. Tapi itu hanya untuk dijual di operasi pasar untuk menstabilkan pasokan, termasuk di wilayah III lainya juga. Dijualnya dengan harga eceran tertinggi (HET) agen,” ujarnya. Menurutnya, gas melon tambahan ini terbatas. Setiap agen diberikan tambahan kuota insidentil ini hanya satu hingga dua truk. Tergantung daerah mana yang stoknya menipis. Sedangkan satu truk pengangkut gas melon berkapasitas 560 tabung. Pihaknya berharap setelah operasi pasar gas melon ini tidak ada lagi daerah-daerah yang merasa kekurangan pasokan gas, dan tidak ada lagi konsumen yang berhak menjadi sulit untuk mencari gas melon. Sedangkan konsumen yang berhak, jika merunut pada peraturan adalah masyarakat yang kebutuhan pengeluaran rumah tangganya per bulan maksimal Rp1,5 juta. Sehingga untuk menyalurkan gas melon ini para agen diminta selektif. Setiap masyarakat yang membeli gas melon dengan HET pada operasi pasar ini dijatah maksimal 2 tabung per orang. Setiap masyarakat yang ingin mendapatkannya harus menyerahkan data diri minimal foto copy KTP, untuk mencegah pembelian berulang-ulang. Pelaksanaan operasi pasar gas melon tersebut salah satunya dilakukan di Kelurahan Simpeureum Kecamatan Cigasong. Ratusan masyarakat desa tersebut dan sekitarnya, sejak pagi mengantre di halaman kantor kelurahan untuk membeli gas melon dengan mudah dan dengan harga murah sesuai HET dari agen yang menggelar operasi pasar. Plt Lurah Simpeureum, Dudung menyebutkan operasi pasar gas melon tersebut sangat membantu masyarakat. Meskipun di wilayahnya tidak terlalu sulit mencari gas melon, karena stoknya hingga sekarang terlihat masih lancar sampai tingkat pengecer. Namun dengan operasi pasar, masyarakat di sekitar Simpeureum dan sekitarnya dapat membeli gas melon dengan harga yang lebih murah. Kalau membelinya di warung pengecer harus mengeluarkan Rp20 ribu-an. Sedangkan sekarang cukup dibeli dengan HET agen. (azs)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: