Wali Murid Penerima Dana KIP Keluhkan Ada Pungutan Liar

Wali Murid Penerima Dana KIP Keluhkan Ada Pungutan Liar

CIREBON - Kasus pungutan liar (pungli) terjadi di lingkungan pendidikan. Sejumlah wali murid Sekolah dasar (SD) Negeri 1 di Jagapura Wetan, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, mengeluhkan pemotongan dana pencairan Kartu Indonesia Pintar (KIP) oleh oknum guru. Seharusnya dana bantuan KIP 100 persen diberikan kepada murid yang tidak mampu, melalui pengambilan di bank BRI langsung kepada penerima. Namun, di SD Negeri 1 Jagapura Wetan berbeda. Karena setelah para wali murid mengambil uang di BRI, terpaksa harus memberikan 50 persen dari jumlah dana bantuan KIP kepada guru yang dipercaya untuk mengoordinir pengambilan dana tersebut. \"Ya katannya sih uang tersebut nanti disetorkan kepada pihak sekolah langsung dan untuk kebaikan sekolah juga,\" ujar Jr, salah satu wali murid yang dipercaya untuk mengoordinir pengambilan uang. Sebanyak 15 dari 24 murid yang mendapat dana sebesar Rp 450.000 dipungut Rp 225.000. Kemudian sebanyak 9 murid lainnya yang mendapat Rp 250.000 dipungut Rp 125.000. Semua dana pungutan itu diserahkan kepada okum guru melalui Jr. \"Katanya sih untuk administrasi Rp 50 ribu dan sisanya untuk pembangunan. Padahal kan gak ada lagi yang harus dibangun. Sayang, uang yang dimintanya besar. Kalau gak dikasih ya takut dipanggil,\" kata Rt, wali murid lainnya. Rt mengungkapkan, pungutan yang dilakukan oknum guru itu sudah berlangsung sudah lama. Menurutnya, sejak pertama kali adanya program KIP. (cecep)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: