Pantesan Cirebon Darurat Sampah, Ini Sebabnya

Pantesan Cirebon Darurat Sampah, Ini Sebabnya

CIREBON - Permasalahan sampah di Kabupaten Cirebon mencapai klimaks. Saat ini, Cirebon darurat sampah. Komisi V DPR RI sentil keras Pemkab Cirebon yang dianggap tidak memiliki konsep jelas dalam pengelolaan sampah. Akibatnya, setiap desa di Kabupaten Cirebon mempunyai permasalahan sampah. Anggota Komisi V DPR RI Yoseph Umarhadi mengatakan, masalah sampah di Kabupaten Cirebon telah menjadi isu regional. Karena Cirebon merupakan acuan bagi Jawa Barat. “Setiap desa sudah darurat sampah, setiap TPS sudah penuh sampah semua,” ujar Yoseph. Yoseph menganggap, konsep pengelolaan sampah oleh Pemkab Cirebon sangat tidak jelas, amburadul dan seakan dianggap sepele. Ketika perencanaannya tidak jelas, maka dalam pelaksanaan pengelolaan sampah pun terlihat tidak jelas. “Konsep penanganan sampah oleh Pemkab Cirebon itu ke mana? Konsep dari rumah tangga sampai ke akhir itu bagaimana? Akan diapakan sampah ini ke depannya. Apakah akan dibuang begitu saja? 10 tahun berapa tahun kemudian seperti Gunung Santri sudah overload. Kalau tidak ada teknologi dan konsep yang jelas mengenai sampah, ya bisa menjadi kota sampah,” ujar Yoseph. Yang sangat disesalkan Yoseph yaitu letak TPA Ciledug, tepat di samping sungai Cisanggarung. Sehingga akan bisa menyebabkan banjir jika TPA terjadi longsor. \"Mestinya harus minta izin ke BBWS. Yang jelas akan merusak bendungan karet di Desa Tawangsari. Lalu itu bisa menyebabkan banjir kalau membendung sungai,” ungkapnya. Yoseph meminta BBWS CC selaku pengelola sungai untuk melakukan protes keras ke Pemkab Cirebon terkait penempatan TPA Ciledug tepat di samping Sungai Cisanggarung. Karena bisa menyebabkan kerusakan lingkungan. Yoseph, menyarankan Pemkab Cirebon berkoordinasi dengan pemerintah pusat jika tidak mampu mengelola sampah. “Saya meminta kepada PUPR untuk segera turun ke lapangan, mumpung belum terlanjur sampah-sampah yang menumpuk di sini. Kan nanti bisa menjadi bencana,” kata Yoseph. (den)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: