Gas Melon Dijual Tinggi, Hiswana Migas Tak Bisa Beri Sanksi

Gas Melon Dijual Tinggi, Hiswana Migas Tak Bisa Beri Sanksi

INDRAMAYU – Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Cirebon mengetahui bila gas melon di beberapa wilayah dibanderol di atas harga eceran tertinggi (HET). Hanya saja, Hiswana Migas maupun Pertamina tidak bisa memberikan sanksi pada pengecer. Mengingat, kewenangan Hiswana Migas dan Pertamina hanya sampai pada pangkalan. Kepala Bidang Elpiji Hiswana Migas Cirebon, H Fauzi Hasan mengakui bila harga gas 3 kg di Indramayu dijual di atas HET. Namun hal itu terjadi di tingkat pengecer atau warung ke konsumen. \"Kami sudah melakukan pengecekan. Di beberapa kecamatan di Indramayu memang ada gas elpiji ukuran 3 kilogram dijual di atas HET ke konsumen. Setelah dicek langsung hal itu dilakukan oleh pengecer,\" ujarnya, saat dikonfirmasi koran ini, Kamis (10/11). Fauzi pun mengaku, Hiswana Migas tidak bisa berbuat banyak. Temuan di lapangan pun menjadi bahan masukan dan laporan untuk kemudian disampaikan pada LPG X Domestic Gas Regional III, PT Pertamina. Lalu bagaimana untuk menanggulanginya? Fauzi mengaku Hiswana Migas bersama Pertamina dan Pemerintah Kabupaten Indramayu sebenarnya kerap melakukan operasi pasar. Bahkan akhir pekan lalu, operasi pasar pun telah digelar. Namun sayangnya, operasi pasar belum bisa menjangkau seluruh desa, apalagi ke semua warga. “Memang solusi sementaranya adalah operasi pasar. Agar stok aman dan harga stabil. Hanya saja, operasi pasar ini belum mampu menjangkau Indramayu secara keseluruhan. Ini yang harus dimaklumi,” tuturnya. Pemantauan pun terus dilakukan.  Bila kondisi semakin parah, ia pun berjanji akan kembali menggelar operasi pasar. “Ke depan tidak menutup kemungkinan akan kita gelar kembali operasi pasar. Namun lokasinya berbeda agar terjadi pemerataan,” jelasnya. Untuk diketahui, sebelumnya, harga gas melon di Kecamatan Sindang sempat menembus Rp35 ribu. Kondisi ini pun sangat meresahkan warga, karena harga gas melon itu melambung lebih dari dua kali lipat harga HET, yakni Rp16 ribu. Meski melambung tinggi, warga pun terpaksa membelinya karena gas melon dibutuhkan dalam aktivitas sehari-hari. (kom)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: