Pengemis Buta Pasrah Ditangkap saat Razia Satpol PP
KUNINGAN - Keluhan masyarakat soal banyaknya pengemis, gelandangan dan orang terlantar (PGOT) yang berkeliaran di seputar kota Kuningan, langsung disikapi Satpol PP. Kemarin (11/11), lembaga penegak Perda itu menggelar razia di pusat kota Kuningan. Puluhan petugas yang menggunakan sejumlah kendaraan roda empat dan dua menyisir beberapa lokasi yang kerap dijadikan tempat beropasi PGOT. Hasilnya, belasan gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta pengamen yang beroperasi di wilayah Kuningan kota terjaring razia Satpol PP. Dalam razia yang digelar mendadak itu dimulai pukul 13.30 WIB. Petugas menyisir sejumlah lokasi yang kerap dijadikan tempat mangkal para gelandangan seperti sepanjang ruas Jl Siliwangi hingga kawasan pertokoan, Pasar Baru dan Pasar Kepuh. Kedatangan satuan kebanggaan Pemkab Kuningan itu praktis mengejutkan beberapa pengemis yang sedang mangkal hingga beberapa di antaranya berusaha kabur. Tak ayal, aksi kejar-kejaran antara petugas dan gepeng tak terhindarkan. Tapi petugas rupanya tidak ingin kehilangan targetnya. Hingga akhirnya, beberapa di antaranya berhasil ditangkap petugas kemudian dimasukkan ke truk Dalmas. Namun ada juga yang tampak pasrah saat petugas datang dan menggiring mereka ke mobil. Pasalnya, beberapa di antaranya merupakan penyandang disabilitas seperti tuna netra dan tuna daksa serta beberapa lainnya termasuk usia lanjut. Kasi Ops Satpol PP Kabupaten Kuningan Hendrayana yang memimpin razia kali ini mengatakan, operasi tersebut merupakan kegiatan rutin yang digelar dalam rangka membersihkan kawasan kota Kuningan dari gelandangan dan orang gila yang kerap meresahkan warga. Selain itu, kehadiran para PGOT yang berpenampilan kotor dan lusuh juga dianggap membuat kumuh tata kota Kabupaten Kuningan. “Kami menggandeng Dinas Sosial dalam razia ini untuk pendataan dan pemberian arahan terhadap PGOT yang kami amankan. Bagi yang memiliki kartu identitas atau keluarga, kami pulangkan ke rumah masing-masing. Sedangkan untuk orang gila, kami akan koordinasikan dengan Dinsos untuk penyelesaiannya,” tandas Hendra. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: