Tak Mudah Lepas dari Narkoba, BNN Sosialisai Lewat Radio RRI

Tak Mudah Lepas dari Narkoba, BNN Sosialisai Lewat Radio RRI

KUNINGAN-Sejak terungkapnya temuan kepemilikan dan peredaran sabu seberat 39,5 kg dan 180.000 butir pil ekstasi di Pelabuhan Cirebon, membuat kota wali disebut sebagai  daerah rawan transit dan peredaran narkoba. Prihatin akan hal tersebut, Radio Republik Indonesia (RRI) Programa 1 Cirebon bersama BNN Kuningan mengadakan talkshow bertajuk Pencegahan dan Rehabilitasi Bagi Penyalahguna Narkoba dan Obat-Obatan. Dalam acara yang disiarkan mulai pukul 16.30 sampai 18.00 WIB itu dihadiri Agus Mulya SPd MSi, dr Cindra Ade, dan Juju Junaedi. Para pendengar tidak sebatas wilayah Ciayumajakuning, tapi juga berasal dari Jawa Tengah, bahkan Kalimantan Barat. Dialog interaktif memancing pendengar RRI untuk berkomunikasi langsung baik melalui telepon maupun SMS.  Seperti yang disampaikan salah seorang penelepon bernama Bunda Indra, yang menanyakan apakah akan berefek sama antara pecandu narkotika dengan pecandu yang menggunakan obat resep dokter. Menurut dr Cindra menjawab pertanyaan tersebut, efek yang ditimbulkan keduanya hampir sama, karena dapat menyebabkan adiksi. Namun  reaksi langsungnya terhadap tubuh penyalahguna tergantung pada dosis, interval, dan jangka waktu serta daya tahan tubuh masing-masing penyalahguna. Juju Junaedi juga menambahkan, sebagai penyuluh narkoba sekaligus direktur yayasan Tenjo Laut yang bergerak dibidang rehabilitasi narkoba, ia menjelaskan pentingnya rehabilitasi. Menurut Juju, selama ini masyarakat masih merasa canggung untuk melaporkan diri bila keluarganya ada yang menjadi pencandu narkoba. Padahal hal ini dijamin gratis dan dilindungi oleh undang-undang selama ada niat dari diri sendiri dan belum tertangkap tangan oleh aparat. Agus Mulya juga ikut manambahkan. Selaku Kasi P2M menegaskan bahwa melepaskan diri dari narkoba tidaklah mudah. Selain menjalani rehabilitasi narkoba, sambung Dia, mereka juga membutuhkan dukungan keluarga dan masyarakat agar dapat kembali menjalani hidup sehat dan produktif. “Penderita jangan dibiarkan sendiri namun kita rangkul dan disadarkan. Sebenanrya obat mujarab salah satunya adalah kasih sayang dari orang tua,” jelasnya. (mus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: