F1, Wolff Melangkah Terlalu Jauh
SAO PAULO - Di tengah balapan menentukan seperti GP Brasil, tekanan tak hanya dirasakan dua pembalap Mercedes yang sedang berebut gelar juara dunia; Lewis Hamilton dan Nico Rosberg. Bos tim, Toto Wolff juga merasakan hal yang sama. Wolff punya tugas memastikan pertarungan dua pembalapnya bersih tanpa ada gangguan dan kontroversi. Agar terwujud, pria Austria berusia 44 tahun itu sampai menelpon ayah bintang muda Red Bull-TAG Heuer Max Verstappen, Jos Verstappen. Dia memohon agar putranya tak merusak duel dua pembalapnya dengan melakukan manuver berbahaya saat balapan. Usaha Wolff tersebut bukan tanpa alasan. Di GP Meksiko dua pekan lalu, Verstappen sempat menyenggol bagian depan mobil Rosberg sampai nyaris berujung crash. Bukan hanya satu insiden tersebut, sepanjang musim ini, bintang muda berusia 19 tahun itu menjadi perhatian dunia Formula 1 lantaran gaya balapnya yang agresif dan cenderung membahayakan. Bahkan sempat muncul protes dari pembalap-pembalap senior seperti Sebastian Vettel, Kimi Raikkonen, dan Fernando Alonso kepada FIA soal ini. Mereka meminta agar manuver Verstappen saat mendapat tekanan dari lawan dengan mengubah jalur balap dianggap ilegal. Protes tersebut berbuah pada lahirnya peraturan baru yang berlaku sejak GP Amerika Serikat. Yakni seorang pembalap dilarang mengubah jalur balapnya saat under braking. Ironisnya, aturan tersebut pertama kali memakan korban Vettel, sang panganjur, di GP Meksiko. Kisah tentang Wolff yang menelpon Jos kali pertama diungkap Bos Red Bull Racing Christian Horner. Menurutnya sikap Wolff tersebut sudah terlalu jauh mencampuri urusan pembalap tim rival. \'\'Ini benar-benar tindakan ngawur. Mereka punya urusan sendiri. Mengintervensi tim lain seharusnya tidak boleh dilakukan,\'\' tegasnya seperti dikutip Eurosport. Horner mengingatkan bahwa Wolff tak punya hak untuk mengatur bagaimana Verstappen membalap. Suami dari mantan anggota grup pop Inggris Spice Girls Geri Halliwell itu menyebut bahwa Verstappen telah melakukan tugasnya dengan sangat baik di F1. Dan yang lebih penting Red Bull yang membayarnya. \'\'Aku rasa Toto justru mempertontonkan kenaifannya atau aorgan karena menelpon ayah pembalap tim kompetitor,\'\' ketusnya. Horner bahkan kaget mengetahui bahwa Wolff juga berbicara atas nama Ferrari kepada Jos. \'\'Aku rasa Jos juga sedikit kaget saat menutup telepon dan mengingat bahwa Toto tak hanya berbicara atas nama Mercedes tapi juga Ferrari tentang gaya cara Max membalap,\'\' paparnya. Tapi Wolff juga punya pendapat sendiri tentang sikapnya tersebut. Dia hanya ingin memastikan bahwa balapan penentuan di akhir musim ini berjalan tanpa kontroversi karena pembalap lain menabrak mobil pembalap yang sedang bertarung berebut gelar juara dunia. \'\'Karena pembalap itu akan disalahkan karena mengganggu atau memengaruhi persaingan perebutan gelar juara,\'\' ucapnya dikutip Sky Sports. Wolff bahkan menyebut tindakannya tersebut justru sebagai bentuk pendekatan yang simpatik kepada Verstappen. Jos adalah mantan pembalap Formula 1 di era akhir 1990-an dan awal 2000-an. Dengan berbicara secara langsung, Wolff berharap Jos bisa merasakan atmosfer balap yang saat ini sedang terjadi. \'\'Dan kalau sesuatu yang salah terjadi di tim lain mereka tidak butuh aku, mereka butuh seorang psikiater,\'\' ketusnya. Sementara itu, baik Hamilton dan Rosberg sama sekali tidak merasa akan diuntungkan dengan perilaku balap Verstappen atau pembalap lainnya. Menurut keduanya, semua pembalap punya urusan masing-masing saat berada di trek. Karena itu Hamilton meminta pembalap Red Bull, baik Verstappen ataupun Daniel Ricciardo agar tidak mengubah pendekatan mereka di dua balapan terakhir. \'\'Aku tidak bisa berharap apapun dari para rival karena mereka selalu membalap dengan 100 persen kemampuan mereka. Sebagai pembalap, Anda tidak akan memperlakukan pembalap lain secara berbeda hanya karena mereka bersaing untuk memperebutkan juara dunia,\'\' tegasnya. (cak/nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: