Kualifikasi PD 2018 Zona Asia, Runtuhnya Benteng Van Marwijk

Kualifikasi PD 2018 Zona Asia, Runtuhnya Benteng Van Marwijk

Jepang-Korsel Menang, Thailand Tahan Australia SAITAMA – Sudah lebih dari setahun, Bert van Marwijk merasakan indahnya masa bulan madu dengan Arab Saudi. Sejak menukangi The Green Falcons –julukan Arab Saudi– 20 Agustus tahun lalu, tidak satu pun kekalahan dialami pelatih berkebangsaan Belanda tersebut dalam 12 laga pertamanya. Tapi, kemarin WIB (15/11) benteng Van Marwijk runtuh juga. Saitama Stadium 2002, Saitama, Jepang, yang mengakhiri rekor tidak terkalahkan pelatih Belanda periode 2008–2012 itu. Makoto Hasebe dkk menang 2-1 dalam matchday kelima Grup B kualifikasi Piala Dunia (PD) 2018 zona Asia. Tendangan penalti Hiroshi Kiyotake pada menit ke-45 menjadi awal petaka Van Marwijk. Lengahnya pertahanan Arab Saudi membuka celah untuk Genki Haraguchi menggandakan keunggulan sebelas menit menjelang laga usai. Gol Omar Hawsawi pada injury time tak cukup untuk menyelamatkan Green Falcons dari kekalahan pertamanya di putaran akhir kualifikasi zona Asia tersebut. ”Kredit saya berikan kepada para pemain karena tim sebagus Saudi mampu mereka kalahkan,” ungkap Vahid Halilhodzic, pelatih Jepang, sebagaimana dikutip AFP. Tidak hanya kehilangan tiga poin, Saudi juga merugi karena Hawsawi diusir ke luar lapangan pada pengujung laga akibat dua kartu kuning. Kapten Saudi itu pun absen saat timnya menghadapi Thailand di Bangkok pada matchday keenam 23 Maret tahun depan. Meski menang, Halilhodzic mengingatkan timnya untuk tidak puas. Jalan Samurai Biru –sebutan Jepang– menuju Rusia masih sangat panjang. Di klasemen sementara Grup B, Jepang masih berada di bawah Saudi (sama-sama 10 poin, tetapi kalah selisih gol). Dalam matchday keenam tahun depan, Jepang juga dihadapkan dengan tim yang pernah mempermalukannya di depan publik sendiri, Uni Emirat Arab (UEA), di Dubai. Ya, UEA mampu menaklukkan Jepang 2-1 dalam matchday pertama di Saitama. Jepang bukan satu-satunya negara Asia Timur yang merayakan kemenangan di kualifikasi zona Asia. Terpisah 1.114 kilometer, pesta juga terjadi di Seoul. Tepatnya di Seoul World Cup Stadium. Korsel kembali ke winning track setelah mengalahkan Uzbekistan 2-1. Comeback manis pada babak kedua menjadi kunci keberhasilan itu. Sempat tertinggal melalui gol Marat Bikmaev pada 25 menit babak pertama, Taeguk Warriors –julukan Korsel– membalikkan keadaan pada setengah jam babak kedua. Dimulai dengan gol Nam Tae-hee pada menit ke-67, lalu digandakan Koo Ja-cheol lima menit terakhir. Hasil itu membuat Korsel menempel Iran, yang ditahan imbang tanpa gol oleh tuan rumah Syria kemarin, dengan selisih hanya satu poin (10-11). Sementara itu, di Rajamangala Stadium, Bangkok, Thailand akhirnya meraih poin dalam kualifikasi akhir zona Asia kemarin. Berhadapan dengan Australia, tuan rumah bertekad memberikan penghormatan atas meninggalnya Raja Bhumibol Adulyadej. Sayang, dua kali hadiah penalti yang diberikan oleh wasit Fahad Al Marri (Qatar) kepada Socceroos –julukan Australia– membuat Thailand harus puas dengan skor 2-2. Kedua penalti dieksekusi oleh kapten Mile Jedinak pada menit ke-9 dan ke-65. Gol penalti kedua itu cukup menyakitkan bagi Thailand. Sebab, tim berjuluk The War Elephants tersebut sudah leading delapan menit sebelumnya melalui gol penalti Teerasil Dangda. Dia juga yang mencetak gol pertama Thailand pada menit ke-20. ”Kami hanya tidak beruntung,” ucap pelatih Thailand Kiatisuk Senamuang seperti dilansir Fox Sports Asia. (ren/c11/dns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: