Waspada Peredaran Narkoba di Akhir Tahun

Waspada Peredaran Narkoba di Akhir Tahun

JAKARTA – Upaya memberantas peredaran narkoba di Indonesia tidak boleh kendur sedetikpun. Para pelaku tidak pernah kehabisan akal dan nyali menjalankan aksinya. Salah satunya yang berhasil terungkap oleh Badan Narkotika Nasiona (BNN). Tiga pengedar sabu–sabu dan pil Happy Five (H5) diciduk. Dalam tangkapan tersebut, sabu–sabu 100.615 gram dan 300.250 butir H5 yang disembunyikan di dalam sofa berukuran satu meter berhasil diamankan. Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani mengapreasi kinerja yang dilakukan BNN, TNI, serta Bea Cukai dalam memberantas pelaku pengedar narkoba. Dirinya menilai ketiga instansi tersebut sudah maksimal memberantas peredaran narkoba. Untuk memberikan efek jera terhadap pelaku, mereka tidak segan–segan memberikan tindakan tegas. Seperti menembak pengedar narkoba yang berusaha melawan saat dilakukan penangkapan. Saat ini peredaran narkoba di Indonesia semakin mengkhawatirkan. Hal itu terbukti dari laporan kasus yang diberikan dari Bea dan Cukai dalam tiga tahun terakhir. Dalam laporan tersebut tercatat setiap tahunnya kasus serta barang bukti narkoba mengalami kenaikan. “Tahun 2014 tercatat 219 kasus penyelundupan narkoba, dengan total barang bukti (BB) 316 kg. Tahun 2015, sebanyak 176 kasus, dengan barang bukti 599 kg,” ucap dia. Di tahun 2016 kasus penyelendupan narkoba mengalami kenaikan luar biasa. Sampai bulan November tercatat 223 kasus, dan sebanyak 1.072,55 kg. Dengan kondisi yang terjadi, telah mengambarkan Indonesia telah darurat narkoba. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso mengatakan,  dari tiga pelaku, dua diantaranya merupakan Warga Negara (WN) Taiwan. Kedua WNA itu berinisial YJCH, 33, dan HCHL, 35. Sedangkan ZA, 31, dari Indonesia yang merupakan anggota Pasukan Khas (Paskhas), Angkatan Udara (AU) Halim. Pelaku berinisial HCHL dan ZA, terpaksa diberikan saksi tegas. Pihaknya menembak HCHL dan ZA. Tembakan tersebut diberikan karena mereka melawan dengan melepaskan tembakan, dan berusaha melarikan diri. Deputi Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari menambahkan, di akhir tahun peredaran narkoba di Indonesia, khususnya di Jakarta semakin meningkat. Sampai bulan November terhitung 600 penangkapan telah dilakukan. Dari penangkapan tersebut sekitar 900 kg sabu–sabu berhasil diamankan. Tempat hiburan malam menjadi sasaran empuk mengedarkan narkoba. “Akhir tahun peredaran narkoba memang kerap naik. Kebanyakan narkoba digunakan untuk perayaan pergantian tahun. Sebab itu pengawasan harus diperketat,” paparnya. (ian)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: