Kota Cirebon Kekurangan Tenaga Kesehatan, 2 Dokter Layani 680 Pasien

Kota Cirebon Kekurangan Tenaga Kesehatan, 2 Dokter Layani 680 Pasien

CIREBON - Jumlah tenaga kesehatan di Kota Cirebon masih sangat minim. Peningkatan jumlah pasien yang berobat ke puskesmas, tidak diimbangi dengan penambahan tenaga kesehatan. Bahkan, dalam satu puskesmas yang hanya ada dua dokter, harus melayani 680 pasien setiap hari. Pada sisi lain, moratorium pengadaan CPNS baru masih berlaku. Kepala Dinas Kesehatan dr Edy Sugiarto mengatakan, secara ideal satu doker menangani 80 pasien. Sebagai kota berkembang dan maju, pasien yang berkunjung ke puskesmas di Kota Cirebon tidak hanya warga setempat. “Banyak pasien yang ada berasal dari luar wilayah. Hal ini bukan persoalan. Tapi, tenaga kesehatan khususnya dokter masih kurang,” ujar Edy kepada Radar Cirebon. Secara keseluruhan, kata Edy, ada delapan ribu pasien yang setiap harinya berkunjung ke 22 puskesmas di Kota Cirebon. Dengan perbandingan tersebut, banyak puskesmas yang berlebihan menangani pasien. Sebab, semua pasien yang datang harus ditangani dan tidak boleh ditolak. Edy menjelaskan, selama ini pelayanan di puskesmas hanya bersifat upaya kesehatan perorangan (UKP) atau sekadar mengobati saja. sementara, Upaya kesehatan masyarakat (UKM) jauh lebih penting sebagai langkah nyata mencegah agar tidak sakit. Secara ideal, UKM yang meliputi pencegahan, penyuluhan sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) hingga meningkatkan kemampuan masyarakat dan memberdayakannya, dijalankan puskesmas. Namun, keterbatasan tenaga kesehatan di puskesmas membuat pelaksanaan UKM belum dapat dikatakan optimal. Guna memberikan pelayanan lebih baik, puskesmas di Kota Cirebon ditingkatkan sarana fisiknya. Pasalnya, ujar Edy Sugiarto, ruangan yang nyaman dan pelayanan ramah mampu memberikan kesembuhan. “Ini prinsip. Kalau nyaman dan dokter ramah, pasien sudah sembuh dulu 60 persen,” terangnya. Karena itu, ujar Edy, peran tenaga kesehatan sangat penting dalam melayani pasien. Untuk seluruh Kota Cirebon, kekurangan 12 dokter umum, 12 dokter gigi, 14 apoteker dan 20 bidan. Sedangkan, untuk 56 bidan pegawai tidak tetap (PTT) dari Kementerian Kesehatan yang bertugas di Kota Cirebon, sedang dalam proses pengangkatan PNS. Idealnya, kata pria dengan tinggi 183 cm ini, setiap puskesmas ada tiga dokter. Khusus untuk puskesmas Poned 24 jam, dokter minimal empat orang. Ada lima puskesmas Poned yang melayani pasien 24 jam. Yaitu Puskesmas Gunung Sari, Cangkol, Pegambiran, Sitopeng, dan Pamitran. Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon drg Heru Purwanto mengatakan, rumah sakit merupakan puskesmas raksasa. Jumlah pasien yang berkunjung ke poli yang ada di RSUD Gunung Jati mencapai sekitar 8 ribu pasien setiap harinya. Karena berlebih, Heru khawatir pelayanan pasien kurang berkualitas. Untuk itu, RSUD Gunung Jati terus menambah jumlah dokter umum, dan spesialis. “Jumlah pasien sangat banyak, sarana kurang. Kami terus perluas sarana agar dapat melayani dengan baik. Juga menambah tenaga kesehatan,” terangnya. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: