Borussia Dortmund vs Bayern Muenchen, Tamu Sedang Pincang

Borussia Dortmund vs Bayern Muenchen, Tamu Sedang Pincang

DORTMUND – Ditinggal der trainer Josep Guardiola dan mendapat suksesor sekelas Carlo Ancelotti, seharusnya Bayern Muenchen baik-baik saja. Namun sampai spieltag (pekan) kesepuluh, jantung fans Bayern dag-dig-dug karena tim kesayangannya masih labil. Walau memuncaki klasemen sementara, akan tetapi poin Bayern tidaklah berjarak dengan runner-up RB Leipzig (24-24). Bayern tetap di puncak karena unggul agregat gol, sementara atas tim yang baru promosi musim ini. Sialnya, ketika kondisi Bayern belum stabil, laga maha berat sudah menanti Philipp Lahm dkk. Dini hari nanti (20/11) di Signal Iduna Park, Bayern akan bertemu seteru kuatnya, Borussia Dortmund. Laga bertajuk der klassiker dini hari nanti akan memasuki edisi ke-114. Sampai edisi ke-113 lalu, Bayern menang 52 kali, Dortmund menang 28 kali, dan imbang 33 kali. Der trainer Bayern, Ancelotti seperti diberitakan ESPN kemarin (18/11) kehilangan satu pemainnya menjelang laga ini karena cedera. Yakni Kingsley Coman. Akan tetapi, lima pemain lainnya diragukan akan bugar seusai membela negaranya di laga internasional pekan lalu. Yakni Arturo Vidal (Cile), Javi Martinez (Spanyol), dan Arjen Robben (Belanda). “Banyak tim, bukan hanya Bayern yang mengalami kendala pemainnya kelelahan seusai membela negaranya. Dan kami tak akan memaksanya buat tampil,” tutur Ancelotti. Dengan terbatasnya pemain yang ada, maka mantan pelatih Real Madrid dan AC Milan itu tak bisa berbuat banyak. Namun Bayern tetaplah Bayern. Raksasa Jerman dengan koleksi gelar trofi domestik dan punya ketenangan mental menghadapi tekanan. Di kubu Dortmund, der trainer Thomas Tuchel pun kehilangan tiga pemain akibat cedera. Yakni Neven Subotic, Sven Bender, dan Eric Durm. Namun hilangnya tiga pemain kemarin tak akan memengaruhi stabilitas Dortmund. Dalam analisis Squawka dalam kacamata inovasi strategi, kepelatihan Tuchel lebih fleksibel ketimbang Ancelotti. Strategi 4-1-4-1 yang digunakan Tuchel pada musim keduanya bersama Dortmund ini jauh lebih ganas ketimbang 4-3-3 ala Ancelotti. “Apa yang dilakukan Ancelotti musim ini tak lebih sekadar warisan formasi dari der trainer sebelumnya, Josep Guardiola. Ancelotti hanya merotasi beberapa pemain,” tulis Squawka. Namun, Mr Champions, julukan Ancelotti, tak bisa diremehkan meski secara formasi tidaklah secemerlang Tuchel. Pria berusia 57 tahun tersebut punya keunggulan komunikasi dan mengeluarkan kemampuan terbaik pemain. “Pelatih yang handal dan sosok yang luar biasa. Semoga musim-musim selanjutnya bisa bekerja sama lagi dengan sosok ini,” pujian penyerang Real Madrid Cristiano Ronaldo kepada mantan pelatihnya tersebut. Menuju der klassiker ini, penyerang bayern Thomas Mueller dalam situs resmi Bundesliga kemarin pun membenarkan pertarungan lawan Dortmund selalu menarik. Kompetisi dua klub yang mendominasi liga dalam dua dekade belakangan selalu menghasilkan drama. Sama halnya dengan Mueller, bek Bayern Jerome Boateng pun turut memanaskan der Klassiker ini dengan berkomentar soal dua bomber tim. Pierre-Emerick Aubamyeang di kubu Dortmund. Serta Robert Lewandowski di pihak Bayern. “Lewandowski adalah rekan setim dan Aubameyang adalah lawan yang sring saya hadapi. Sulit mengatakan siapa yang lebih hebat namun kemampuan Lewandowski lebih komplit,” tutur Boateng. Boleh saja Boateng mengklaim demikian. Akan tetapi faktanya di posisi top scorer, Aubameyang memimpin dengan 11 gol sedang Lewandowski dengan tujuh gol. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: