3 Kali Jembatan Darurat Hanyut, Warga Seberangi Sungai dengan Rakit

3 Kali Jembatan Darurat Hanyut, Warga Seberangi Sungai dengan Rakit

CIREBON - Jembatan darurat yang dibangun di Blok Cantilan Desa Japura Kidul, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, kembali rusak terbawa arus aliran Sungai Cimanis saat hujan deras. Akibat tidak adanya jembatan darurat, membuat sejumlah warga harus menyeberangi sungai menggunakan rakit. Setiap hari, terutama pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, anak-anak sekolah mengantre untuk menaiki rakit menyeberangi sungai. Jembatan itu menjadi akses penting warga dalam menyeberangi sungai. Banyak warga menggunakan jembatan darurat untuk bersekolah, pergi bertani dan bekerja. \"Jembatannya rusak, sudah seminggu, pas kemarin hujan deras, hanyut terbawa banjir,\" kata Korib, salah seorang pelajar SMA Nurul Huda. Dia bersama kawan-kawannya terpaksa menggunakan rakit yang dibuat warga sekitar untuk pergi ke sekolah. Meskipun ada rasa khawatir bakal terjatuh ke sungai. \"Ya takut kalau sampai jatuh. Apalagi kalau banyak yang naik. Kalau pagi-pagi pas masuk sekolah dan siang pas pulang, banyak yang ngantre,\" sebutnya. Sama halnya dengan Korib, Nasiha (55), juga harus menyeberangi sungai dengan rakit. Dia sehari-hari beraktivitas ke sawah melalui Sungai Cimanis. Karena jembatan permanen sedang direnovasi dan jembatan darurat sudah tiga kali rusak terbawa banjir, dia pun menggunakan rakit untuk menyeberangi sungai. \"Sudah tiga kali dibangun jembatan darurat, rusak lagi terbawa arus sungai,\" ucapnya. Dia sebenarnya ingin jembatan darurat bisa diperbaiki lagi. Pasalnya, itu bisa lebih aman, daripada harus pakai rakit. Apalagi daya tampung rakit hanya bisa membawa 7-8 orang. \"Kalau pakai jembatan darurat kan bisa enak, gak perlu ngantre. Sekarang pakai rakit harus hati-hati, takut jatuh ke sungai,\" cetusnya. (jml)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: