Kelompok Ini Diharapkan Bisa Ikut Menarik Wisatawan ke Kuningan

Kelompok Ini Diharapkan Bisa Ikut Menarik Wisatawan ke Kuningan

KUNINGAN- Pasca dilantiknya Kelompok Penggerak Pariwisata (Kompepar) Kabupaten Kuningan oleh Bupati Kuningan pekan lalu, Kini Disparbud Kuningan sedang menunggu gebrakan apa yang akan dilakukan Kompar dalam pengembangan kepariwisataan di Kabupaten Kuningan. “Kompar tingkat kabupaten baru terbentuk tahun ini. Masa kepengurusan Kompepar selama tiga tahun,” ucap Kadisparbud Kuninan Drs Teddy Suminar MSi kepada Radar Kuningan, kemarin (18/11). Pihaknya tentu menunggu langkah apa yang akan mereka lakukan dalam pengembangan kepariwisataan. Dalam komposisi kepengurusan pun pihaknya optimis Kompepar bisa membantu karena berasal dari berbagai kalang yang memiliki tingkat kopetensi yang jelas. Diterangkannya, yang paling terasa peran kompepar dalam pengembangan kepariwisataan adalah dalam sadar wisata. Begitu juga dengan sapta pesona wisata, yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Sebelum terbentuk wadah di tingkat kabupaten, Kompepar sudah ada di tiap desa yang memiliki pontensi wisata. Total ada 30 desa yang sudah terbentuk kompepar. “Jangan salah mereka itu digaji, namun murni ingin membantu pemerintah dalam mengembangkan kepariwisataan di Kuningan,” jelasnya. Kompepar sendiri, lanjut Teddy, di Jabar baru terbentuk tiga tahun terakhir ini. Maka pihaknya langsung mengarahkan untuk membentuk lembaga informal agar pengembangan kepariwisataan lebih jelas. “Kan sekarang bakal hadir Bandara Internasional Jawa Barat di Kabupaten Majalengka, maka kita mulai berbenah agar tidak tertinggal,” jelas mantan staf ahli bupati itu. Bupati Kuningan H Acep Purnama MH sendiri menyambut positif terbentuknya Kompepar ini. Bagi Acep  yang paling penting adalah mewujdukan masyarakat sadar wisata. Sadar wisata itu mengarahkan sikap dan pengertian masyarakat yang positif terhadap perkembangan kepariwisataan. “Jangan sampai ada wisatawan datang ke salah satu objek wisata oleh penjual makanan “digetok” harganya sehingga wisatawan yang datang menjadi kapok,” ujar Acep. Sementara itu, dari SK nomor 552/KPTS.445-Disparbud/2016 tentang pembentuka kelompok penggerak pariwisata terlihat susunan kepengursan yang berasal dari berbagai bidang.  Sebagai contoh dari pengusaha wisata dan banyak lagi. (mus)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: