Pekka Ajari Perempuan Kuningan untuk Bisa Mandiri

Pekka Ajari Perempuan Kuningan untuk Bisa Mandiri

KUNINGAN- Terbentuknya kelompok Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (Pekka) di Kabupaten Kuningan sangat terasa hasilnya. Banyak keluarga yang derajat ekonominya meningkat. Bukan hanya dalam pemberdayaan bidang pengolahan makanan. Tapi juga keterampilan seperti potongan rambut atau salon. Seperti belum lama ini, pelatihan keterampilan memotong rambut di gelar oleh BKBPP Kabupaten Kuningan di salah satu lembaga kursus dan pelatihan. Para perempuan yang tergabung dalam Pekka itu dilatih cara memotong rambut yang baik dengan berbagai teknik juga model. “Kegiatan ini di bawah binaan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Kuningan. Kami mengarahkan mereka agar lebih produktif dan membantu ekonomi keluarga,” jelas Kepala BKBPP Kabupaten Kuningan Dra Hj Poppy N Puspitasari, Sabtu (19/11). Poppy yang didampingi Kabid Pemberdayaan Perempuaan Hj Iin Hartini SSos MSi menerangkan, perempuan yang bergabung bukan hanya berstatus janda, tapi juga yang banyak bersumai namun merasa kurang, sehingga ingin membantu suami. Untuk pemilihan warga yang berminat pelatihan, menurut Poppy, pihaknya selalu memilih dari tiap desa. Hal ini agar ada pemerataan dan kesempatan yang sama. “Saat ini program Pekka hanya ada di 11 desa, kami ingin di 32 kecamatan ada Pekka,” ucap Popy lagi. Di Kabupaten Kuningan telah ada 7 Kelompok Pekka yang dibentuk oleh Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2010, tersebar di desa dan kelurahan. Sedangkan untuk tahun 2016 ini, sudah terbentuk 4 kelompok Pekka oleh Pemkab Kuningan. Tujuan pembentukan Pekka adalah untuk menghimpun para perempuan pelaku usaha ekonomi, diutamakan perempuan yang mempunyai beban sebagai kepala keluarga, sehingga dapat membuka wawasan dan berbagi informasi diantara anggota kelompok, yang pada akhirnya dapat lebih mengembangkan usahanya. Dengan tergabung dalam sebuah kelompok, diharapkan para perempuan yang mempunyai beban dan tanggung jawab yang besar ini dapat saling membantu dalam segala hal, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi keluarga. “Dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitar kita dan juga skill, diharapkan setiap kelompok mampu menciptakan produk-produk yang inovatif dan tentu juga keterampilan sehingga mereka bisa mandiri. (mus)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: