Desak Polda Jabar Lepaskan 6 Warga Sukamulya, PKB Lapor Watimpres

Desak Polda Jabar Lepaskan 6 Warga Sukamulya, PKB Lapor Watimpres

KECAMAN terkait insiden bentrokan antara warga dengan aparat keamanan di Desa Sukamulya, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, datang dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB mendesak Kapolda Jawa Barat untuk melepaskan enam warga Sukamulya yang ditahan pasca bentrokan Kamis (17/11) lalu. PKB minta kepolisian bertindak profesional dan tidak represif. Aparat keamanan harus mengedepankan pendekatan persuasif tanpa kekerasan. (Baca: Bentrok, Warga Sukamulya Lawan Petugas Pengukuran Lahan untuk BIJB) “Kita minta (Polda Jabar, red) menarik mundur pasukan. Meminta kepada Kapolda Jabar untuk segera melepaskan atau membebaskan warga Sukamulya yang ditahan,” tegas anggota DPR RI Fraksi PKB, Maman Imanulhaq. (Baca: 6 Warga Sukamulya Ditahan, Walhi Minta Kapolri Evaluasi Anggotanya) Bahkan, PKB sudah melaporkan peristiwa di Sukamulya ke dewan pertimbangan presiden (wantimpres). Menurut Maman, persoalan di Desa Sukamulya lantaran kurangnya komunikasi yang dialogis antara warga dengan aparat keamanan. \"Jadi penekanannya di sisi kurangnya dialogis,\" kata Kang Maman, sapaan akrab Maman Imanulhaq. (Baca: Warga Sukamulya Pertahankan Lahan, Dibubarkan dengan Gas Air Mata) (Baca: DPRD Jabar: Pemerintah Usik Ketenangan Hidup Warga Sukamulya) Selain itu, kata Maman, banyak regulasi yang dilanggar. Di antaranya tidak melibatkanya para pemilik lahan dalam pembangunan. Kang Maman berencana menyuarakan masalah Sukamulya pada sidang paripurna DPR yang akan digelar pekan depan. Tujuannya agar bisa jadi perhatian serius pemerintah, bahwa pembangunan BIJB harus melibatkan masyarakat luas. (Baca: Ricuh BIJB, 6 Warga Majalengka Masih Ditahan Polda Jabar) Karena itu, dia meminta seluruh anggota Fraksi PKB di DPRD Kabupaten Majalengka untuk melakukan pendampingan. Terutama kepada perempuan dan anak-anak. Sehingga mereka akan terhindar dari risiko menjadi korban psikis, apalagi fisik. (Baca: Front Cirebon Bersatu Desak Pemerintah Batalkan Penggusuran Lahan Warga Desa Sukamulya) Maman juga mengimbau warga untuk tidak apatis terhadap media. Jangan menyamaratakan para awak media dengan persepsi yang buruk akibat ulah segelintir oknum. \"Karena justru dengan didampingi penyampaian aspirasinya oleh media massa maka akan lebih cepat terdengar. Buktinya, dengan adanya persitiwa kemarin, infornya cepat sampai di jajaran pusat,” katanya. (azs)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: