Manfaatkan Barang Bekas, Do It Yourself Jadi Tren di Media Sosial

Manfaatkan Barang Bekas, Do It Yourself Jadi Tren di Media Sosial

DIY atau Do It Yourself, menjadi tren dan semakin akrab dikenal di Indonesia. Tren ini juga berlaku untuk hal-hal craft. Semangat DIY memancing untuk membuat, memodifikasi sesuatu menjadi hal-hal yang keren dan bermanfaat. PUNYA barang bekas yang nganggur? Jangan dulu dibuang. Siapa tau bisa disulap jadi barang yang bermanfaat. Ya, tren DIY yakni istilah yang digunakan untuk aktivitas membuat, memodifikasi, atau memperbaiki sesuatu benda oleh diri sendiri atau bersama keluarga dan teman. Jadi istilahnya adalah sesuatu benda yang tidak terpakai menjadi sesuatu yang bermanfaat, menarik dan bernilai tinggi. Sebagian orang menggunakan aktivitas DIY sebagai kesempatan untuk berkreasi, mengasah kreatifitas dan mengekspresikan diri. Sebagian lagi melakukan DIY untuk menghemat uang, atau barang yang diinginkan tidak dijual sehingga perlu membuat sendiri. Tentunya dengan barang dengan fungsi yang sama bisa berbeda harganya jika bisa membuatnya sendiri. Seperti yang dilakukan Ayu Rahayu. Perempuan 26 tahun ini selalu \'greget\' melihat barang bekas tergeletak tak berfungsi. Tangannya tak ingin diam, selalu ingin membuat satu benda yang berguna meskipun dari barang bekas. Ryu, begitu sapaannya, mengumpulkan semua hasil kerajinan tangan dalam satu wadah bernama DIY Id Cirebon. Dengan konsep DIY ini, Ryu dapat membuat mainan atau souvenir dari benda-benda bekas di sekitar. Mulai dari frame foto dari kaleng bekas, parutan kelapa, kardus, tempat pensil, dan masih banyak lagi. Tak hanya dalam bentuk benda, DIY juga memberikan tips-tips atau sisi lain dalam penata rambut, make up dan sebagainya. Ryu mengaku suka membuat craft dari barang-barang bekas sejak dirinya masih kecil. Sudah ratusan karya yang dibuat Ryu. Dia mengisi waktu luang di tengah kesibukannya dengan membuat craft-craft itu. Untuk membuat kerajinan tersebut, Ryu belajar otodidak dan sesuai dengan imajinasinya sendiri. \"Jangan khawatir kalau kamu malas atau sedang terlalu bokek untuk membeli alat dan bahan yang dibutuhkan. Coba, cari bahan penggantinya dan alternatif lain yang ada dari apa yang sudah tersedia sekitar kita aja,\" ujarnya. Ada banyak craft atau kerajinan yang dibuat Ryu. Mulai dari lampu hias kamar, tempat pensil, hingga tutorial make up yang praktis. Misalnya, Ryu pernah berbagi ide dalam membuat softdrink can candle handler, sebuah lampu hias yang terbuat dari kaleng bekas soft drink. Bahan-bahan yang dibutuhkan pun tak sulit, yakni kaleng soft drink bekas, penggaris, cutter dan cat semprot. Untuk cara membuatnya, siapkan kaleng bekas, ukur bagian atas dan bawah kira-kira 3 sentimeter. Kemudian ukur juga ke samping kurang lebih 2 sentimeter atau sesuai selera. Setelah itu, iris dengan cutter bagian yang sudah diukur tadi. Lalu, tekan bagian atas perlahan sampai jadi seperti balon-balon dan kalau sudah jadi masukan lilin lalu siap digunakan. Ada juga karya Ryu yang terinspirasi dari motif mega mendung. Ryu menuangkan motif mega mendung di atas bambu dengan teknik point release. Bambu tersebut bisa dibuat untuk tempat pensil, celengan, tempat kuas, hingga vas bunga dan masih banyak lagi craft yang dibuat Ryu dari barang bekas. Ryu menilai, DIY sangat memicu penggalian potensi diri. Penggalian potensi diri melalui hobi inilah yang menghasilkan produk-produk kreatif yang menyenangkan dan unik, namun membutuhkan kedisiplinan dan dedikasi yang tinggi. Karena hal tersebut adalah pondasi utama gerakan usaha DIY. Menurutnya, sesuatu yang kecil akan menjadi sesuatu yang besar bila dijalani dengan penuh konsisten. \"Lebih bangga sama sesuatu yang bisa bikin sendiri dong. Apalagi barang DIY modal dikit tapi hasil besar tadi bisa menghasilkan uang, eh halal lagi,\" tuturnya. DIY menjadi tren yang sangat populer akhir-akhir ini. Dengan menggunakan promosi media sosial misalnya Youtube, Instagram, Facebook dan lainnya. (Mike Dwi Setiawati)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: