Indonesia Berjaya di Sarang Naga

Indonesia Berjaya di Sarang Naga

FUZHOU- Indonesia menjadi negara tersukses pada ajang prestisius Tiongkok Open Superseries Premier 2016 yang berlangsung di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou. Kontingen Merah Putih membawa pulang dua gelar. Trofi datang dari dua sektor yang selama bertahun-tahun menjadi ujung tombak prestasi nasional; ganda putra dan ganda campuran. Pasangan muda Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo terus melesat untuk merebut gelar superseries premier pertama dalam karirnya. Marcus/Kevin yang menjadi unggulan ketujuh turnamen membungkam ganda berpengalaman Denmark Boe Mogensen/Carsten Mogensen dengan skor 21-18, 22-20 dalam tempo 49 menit. Itu adalah gelar ketiga Marcus/Kevin dalam turnamen superseries/superseries premier tahun ini, terbanyak dari semua ganda putra di dunia. Mereka melewati koleksi dua trofi mantan pasangan nomor satu dunia asal Korea Selatan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Satu gelar Indonesia lainnya di Tiongkok Open SSP datang dari Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Peraih emas Olimpiade Rio 2016 itu mengalahkan pasangan anyar tuan rumah Zhang Nan/Li Yinhui lewat pertarungan keras tiga set 21-13, 22-24, 21-16 dalam tempo panjang 1 jam 14 menit. Mental juara Marcus/Kevin jelas terlihat dalam pertandingan kemarin. Meski berstatus underdog, mereka terus mendominasi jalannya pertandingan. Mereka semakin percaya diri karena di semifinal Sabtu lalu (19/11), pasangan yang pekan depan menempati ranking keempat dunia itu mengalahkan unggulan pertama turnamen Chai Biao/Hong Wei lewat rubber game. Pasangan yang diproyeksikan menjadi andalan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020 tersebut memperlihatkan permainan yang atraktif sejak awal pertandingan. Smash keras dan drop shot variatif mereka lakukan secara simultan. Praktis, Marcus/Kevin tidak memberi kesempatan bernapas untuk Boe/Mogensen. Bahkan, beberapa kali drive yang dijalankan Kevin yang berperan sebagai playmaker sukses membuat pasangan Denmark itu pontang-panting. Meski begitu, ganda putra dengan peringkat terbaik di Indonesia tersebut juga sempat lengah menjelang game kedua kemarin. Meski sempat unggul nyaman 20-16, Marcus/Kevin kendur dan membuat Boe/Mogensen menyamakan kedudukan 20-20. Namun, mereka berhasil menebus kesalahan dan akhirnya memungkasi dengan skor 22-20. Pembagian tugas yang dijalankan Marcus/Kevin sudah terlihat jelas dalam pertandingan kemarin. Marcus bertugas sebagai tukang gebuk di posisi belakang, sedangkan Kevin tampil sebagai pengatur ritme di depan. Bola-bola drive di depan net yang dilakukan Kevin, pemuda kelahiran Banyuwangi berusia 20 tahun, sangat akurat. Itu membuat pertandingan menjadi lebih mudah untuk keduanya. Pelatih ganda putra Indonesia Herry Iman Pierngadi melihat pasangan muda tersebut sudah menemukan permainan mereka. “Meski begitu, saya terus mendorong mereka untuk terus meng-upgrade kemampuan,” katanya kepada Jawa Pos (Radar Cirebon Group). Menurut pelatih legendaris yang biasa dipanggil Herry IP tersebut, Kevin yang punya spesialisasi di depan harus menambah kekuatan pukulannya. Lalu, Marcus juga harus lebih lincah dan memperbanyak variasi ketika berada di depan. “Soal pertahanan, bisa dilihat sendiri, mereka terus improve!” ujarnya. Permainan menyerang total yang dijalankan Marcus/Kevin bukannya tanpa risiko. Kevin mengaku sempat lengah dan tertinggal pada game kedua. “Untungnya, kami bisa tenang dan akhirnya menang,” katanya. Dengan hasil sensasional tersebut, Marcus/Kevin hampir dipastikan lolos ke turnamen puncak akhir tahun Superseries Masters Finals 2016 di Dubai Desember mendatang. Mereka menempati ranking keempat dalam klasemen turnamen yang mempertarungkan delapan pasangan terbaik dunia itu. Selain mereka, ganda Indonesia lainnya, Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi, sangat mungkin lolos karena berada di ranking ketiga. (nap/c17/nur)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: