Toko Barangbekas Junkstore4charity
Lemahwungkuk - Agak asing didengar saat pertama kali mendengar Junkstore4charity. Toko barang bekas ini didirikan oleh kelompok Knowledge Sharing Center. Komunitas yang bergerak dibidang aksi sosial untuk kemanusiaan. Tokonya memang belum lama berdiri. Bahkan baru seumur jagung. Tercetus dari satu ide sama, lima anak muda ini membentuk sebuah komunitas untuk \"bisnis sosial\". Ada Dhini Chintya (19), Dinda Delima (19), Arif Budiman (29), Isma (21), dan Jili (24). Kelimanya berinisiatif untuk membuat toko yang isinya barang-barang bekas hasil dari sumbangan masyarakat. Sambil ikut membantu masyarakat menengah kebawah lainnya, Knowledge Sharing Center ini akan menjual sumbangan barang yang sudah terkumpul tersebut. Untuk digunakan kegiatan sosial. Seperti les bahasa Inggris gratis, belajar mengaji gratis, dan jangka panjangnya membuat sekolah gratis. \"Dari siapa saja kami tampung. Donatur dari mana saja kami siap terima,\" tutur Isma mengawali perbincangan. Junkstore4charity ini mula-mula dibuat hanya sekadar dari mulut ke mulut. Dari broadcast message Blackberry Messanger, akun Twitter, Facebook, dan sebagainya. Melihat respons yang semakin membaik, langkah Knowledge Sharing Center tak berhenti sampai disitu. Mereka merealisasikannya kedalam sebuah toko nyata. Disamping, online shopnya pun masih terus berjalan. \"Untuk online shop kami buka di Twitter @junks4charity dan website www.junkstore4charity.com. Untuk toko rilnya baru ada di daerah Kasepuhan. Kedepan ingin terus melebar,\" ujarnya. Sistemnya cukup memudahkan masyarakat yang ingin mengulurkan tangannya. Cukup menyumbangkan aneka barang bekas seperti baju, elektronik, furniture, dan sebagainya. Untuk dijual di Junkstore4charity. Atau sebaliknya, membeli aneka barang bekas yang dijual di Junkstore4charity. Masyarakat yang ingin menyumbang pun tak perlu khawatir. Sebab tim dari Knowledge Sharing Center sudah siap menjemput barang sumbangan atau mengantarkan kebilangan Kasepuhan RT 01 RW 01 No.41 Cirebon. \"Jadi disini memang perlu sekali peran aktif masyarakat. Untuk menyumbangkan barang bekasnya dan memberi barang bekas yang ada di Junkstore ini. Termasuk peran aktif masyarakat untuk gabung di Knowledge Sharing Center. Menjadi anggotanya kami buka bebas untuk siapa saja,\" bebernya yang kemudian diiyakan oleh Jili dan seluruh anggota kepada Radar, kemarin. Sebagai perantara, Knowledge Sharing Center sangat berharap masyarakat ikut andil dalam gerakan sosial ini. Karena nantinya, hasil penjualan akan digunakan untuk kegiatan sosial yang mengarah pada pendidikan. \"Karena kami ingin dari gerakan ini dapat menghasilkan sesuatu yang berkualitas. Terutama untuk kebutuhan masyarakat menengah kebawah yang kesulitan sekolah,\" katanya. Proyek ini, kata dia, menjadi satu langkah nyata. Untuk membantu mereka, warga Cirebon menengah kebawah yang tak mampu dalam pendidikan. Wadah ini, meski baru digerakkan oleh segelintir pemuda yang peduli, diharapkan dapat mendapat respons positif dari masyarakat luas. \"Karena ini pure dari donatur. Semakin banyak donatur maka semakin mudah kami untuk mencapai target punya sekolah gratis,\" pungkasnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: