Setu Rincikmanik Jadi Objek Wisata Desa

Setu Rincikmanik Jadi Objek Wisata Desa

KUNINGAN - Ratusan warga Desa Mekarmukti, Kecamatan Sindangagung, ramai-ramai memadati area Setu Rincikmanik, kemarin pagi (20/11). Tak hanya orang dewasa, tapi juga anak-anak dan kaum hawa. Kemeriahan makin terasa kala Bupati H Acep Purnama SH MH tiba di setu yang disambut Camat Sindangagung, R Iman Reapdiantoro, Danramil Sindangagung, Kapolsek Sindangagung, serta kepala Desa Mekarmukti. Panitia langsung menyambut kedatangan bupati dan menyiapkan jaring bagi orang nomor satu di Kota Kuda tersebut guna dipakai menjaring ikan di lokasi setu. Dari pantauan Radar, lokasi bedah setu sudah dipadati ratusan warga setempat sejak pagi. Mereka membawa aneka jenis jaring berukuran kecil dan sedang. Seperti sudah menjadi tradisi, setu tersebut setiap tahun dipurak atau dibedah oleh warga, termasuk juga kemarin. Sebelum dipurak, bupati dan tokoh masyarakat serta panitia menebar dulu ikan ke dalam setu. Setelah ikan ditebar, barulan dimulai acara purak setu. Sebelumnya, Bupati H Acep Purnama SH MH menebar ikan dalam jumlah banyak untuk nanti diperebutkan oleh warga yang akan murak setu. Bukan hanya bupati yang menebar ikan, tidak ketinggalan panitia juga sudah menyediakan hadiah-hadiah menarik bagi warga yang mendapatkan ikan paling banyak. Begitu acara pelepasan ikan ke dalam setu sudah dilakukan bupati, warga beramai-ramai turun ke setu seraya membawa jaring. Bupati H Acep Purnama SH MH mendukung sepenuhnya berbagai upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan berbagai komponen masyarakat. Hal ini sejalan dengan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mewujudkan Kuningan sebagai kabupaten konservasi. Pemkab Kuningan sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan-kegiatan warga yang tentunya mendukung kebijakan pemerintah daerah. Salah satunya adalah kegiatan murak setu atau bedah setu yang digelar warga Mekarmukti. Menurut bupati, setu mempunyai peran vital bagi masyarakat. Selain menjamin ketersediaan air bagi kebutuhan para petani, setu juga berfungsi untuk budidaya ikan. \"Setu ini punya banyak manfaat. Selain sebagai penampungan air di waktu musim penghujan dan sumber air di musim kemarau, setu juga bisa dijadikan sebagai objek wisata desa yang cukup menarik untuk dikunjungi warga desa itu sendiri dan desa di sekitar setu. Tinggal dikelola dengan baik ke depannya, tentu akan mendatangkan pendapatan bagi desa itu sendiri\" ujar bupati. Acep menambahkan, murak setu juga merupakan kegiatan yang positif untuk terus dilaksanakan secara berkesinambungan. Di samping itu juga menjadi media bagi warga untuk saling menjaga silaturahmi. \"Kegiatan murak setu juga bisa dilaksanakan saat perayaan Idul Fitri di mana perantau berada di desa. Murak setu ini bisa dijadikan sebagai kegiatan menjalin silaturahmi di antara warga desa dan kegiatan hiburan bagi para perantau. Karena itu, saya sarankan acara seperti ini juga digelar saat Hari Raya Idul Fitri,\" saran bupati. Acara purak setu mendapat apresiasi dari warga. Mereka beranggapan, momen purak setu bisa menjadi media pengikat silaturahmi antar warga Mekarmukti yang masing-masing sibuk dengan pekerjaannya. Selain itu, purak setu juga bisa membuat setu lebih bersih dari sampah. “Mudah-mudahan saja ke depannya acara seperti ini tetap berlangsung. Soal dapat ikan atau tidak, bukan masalah. Yang penting bagaimana antar warga di desa bisa saling bertemu dan bersosialisasi. Kegiatan murak setu ini juga sangat bermanfaat bagi penyampaian program pemerintah kepada masyarakat,” tutur seorang pria yang membawa jaring mengaku bernama Jamal. (ags)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: