Diduga Dikerjakan Istri Pejabat, Proyek Trotoar Winduhaji Disoal
KUNINGAN – Proyek pembangunan trotoar di sepanjang Jalan Winduhaji jadi sorotan. Ini lantaran tercium kabar penggarapannya bukan oleh Dinas Bina Marga selaku dinas kompeten. Proyek senilai Rp2 miliar tersebut pun dipersoalkan beberapa kalangan. Salah satunya pengamat politik dan hukum, Abdul Haris SH. Dia mengatakan, proyek pembangunan trotoar sedang dikerjakan mulai kantor Kelurahan Winduhaji Kecamatan Kuningan ke arah timur. Bahkan melintasi kediaman mantan bupati H Aang Hamid Suganda. “Panjangnya sekitar 2 kilometer mulai kantor kelurahan sampai ke perbatasan Karangtawang. Saya mendengar dananya cukup besar. Tapi herannya kok bukan oleh Dinas Bina Marga yah,” ketus Haris, kemarin (20/11). Kepada Radar, Haris tidak menyebutkan siapa pelaksana proyek tersebut. Ia hanya memberikan gambaran, pemborongnya itu adalah istri seorang pejabat penting di daerah. Entah dimenangkan lewat tender atau bukan, Haris memandang perlu adanya penertiban administrasi sesuai peraturan perundang-undangan. “Saya sudah cek ke staf Dinas Bina Marga, katanya bukan proyek dinas itu. Sumber anggarannya dari APBD perubahan tahun ini. Lah kok aneh, yang namanya trotoar biasanya dikerjakan oleh Bina Marga, kenapa malah mereka mengaku enggak tahu,” koarnya. Haris meminta agar Bupati H Acep Purnama MH menindaklanjuti masalah ini. Sebab hal itu sangat berkaitan dengan tupoksi dinas di bawah kepemimpinannya. Jangan sampai oknum yang bermain berdampak merugikan kepada bupati selaku atasannya. “Prosedurnya saya mohon ditempuh. Pekerjaan harus sesuai dengan tupoksinya. Ini bisa memicu instabilitas birokrasi di samping menyalahi hukum,” tandas pria yang kerap berpakaian rapi itu. Ketika dikonfirmasikan, Kepala Dinas Bina Marga, H Dadang Darmawan SSos MSi mengiyakan adanya pekerjaan pembangunan trotoar jalan di sepanjang Jalan Winduhaji. Dia menyebutkan, proyek tersebut sudah melalui tender ULP. Nominalnya Rp2 miliar untuk trotoar sepanjang 2 kilometer. “Itu dari bantuan provinsi, nilainya Rp 2 miliar. Memang awalnya kita yang mengusulkan agar masuk RKPD (rencana kerja pembangunan daerah) untuk Lengkong, Jalan Kuningan-Garawangi,” jelas Dadang. Hanya saja dia mengakui usulannya ke provinsi tidak sebesar Rp2 miliar melainkan hanya berkisar Rp1 miliar. Entah atas pertimbangan apa, kucuran bantuan dua kali lipat dan masuk anggaran Dinas Bina Marga di APBD perubahan. Sementara itu, pantauan Radar proses pengerjaan trotoar sudah dilakukan sejak kantor Kelurahan Winduhaji. Saat ini pengerjaannya sudah sampai sebelah timur kediaman mantan bupati H Aang Hamid Suganda. (ded)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: