Duuh…, Batas Majalengka-Indramayu Terseret Abrasi

Duuh…, Batas Majalengka-Indramayu Terseret Abrasi

LIGUNG – Masyarakat Desa Ampel Kecamatan Ligung khususnya yang bermukim di bantaran sungai Cimanuk bisa bernafas lega. Pasalnya tahun depan abrasi sungai Cimanuk di wilayah tersebut akan ditangani dengan cara perbaikan tanggul secara permanen. “Sudah belasan tahun kondisi tanggul tidak tersentuh perbaikan permanen. Kami tidak ingin main-main karena ini menyangkut masyarakat kami. Berbagai cara dan upaya kami tempuh agar kondisi tersebut segera ditindaklanjuti,” kata Camat Ligung, Hj Roppedah di sela pemantauan ke lokasi abrasi, Senin (21/11). Akibat abrasi yang diperkirakan sudah terjadi sekitar 15 tahun dan tidak tersentuh perbaikan tersebut, batas wilayah Majalengka dengan Kabupaten Indramayu ikut terseret. Beberapa tanggul yang dulu berada persis di sebelah timur Desa Ampel, kini sudah menyeberang ke desa tetangga yakni Desa Bodas Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Belum lagi ancaman abrasi susulan mengkhawatirkan 27 kepala keluarga di Desa Ampel. Rumah puluhan KK tersebut bahkan sudah tergerus abrasi. Pihaknya sudah melakukan koordinasi aktif dengan PSDAPE Majalengka untuk menandatangani proposal yang kemudian diteruskan ke BBWS. “Saya meminta dinas PSDAPE Majalengka tidak main-main. Komunikasi bahkan hampir setiap minggu baik melalui telepon seluler maupun saat rapat di Majalengka. Kami terus mendesak agar perbaikan benar-benar direalisasi. Alhamdulillah kabarnya proyeknya sudah tahap tender, dan mudah-mudahan tahun depan diperbaiki,” tegasnya. Disebutkan mantan kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Ligung ini, masyarakat Desa Ampel sudah bosan dengan banyaknya kunjungan dari sejumlah instansi maupun lembaga lainnamun tidak kunjung ada kepastian. Sehingga ketika muspika meninjau lokasi juga selalu diminta ketegasan hingga berharap abrasi segera ditangani. Kepala Desa Ampel Endang Suhenda AMd mengapresiasi langkah muspika Ligung untuk terus mendesak pihak terkait, agar penyenderan permanen segera terrelisasi. Menurutnya sudah beberapa kali mengajukan proposal namun belum ada upaya yang pasti. “Mudah-mudahan proposal usulan kali ini menjadi yang terakhir dan tahun depan benar-benar ditindaklanjuti, melalui perbaikan permanen tanggul sungai Cimanuk. 27 KK terancam rumahnya akibat abrasi sungai ini,” harapnya. (ono)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: