Panitia Seleksi Kesulitan Memilih 18 Orang Calon Kadis

Panitia Seleksi Kesulitan Memilih 18 Orang Calon Kadis

KEJAKSAN – Setelah melalui tahapan tes kompetensi pada dua pekan lalu, 35 calon kepala dinas (kadis) akan disaring menjadi 18 orang. Namun, untuk menentukan nama-nama tersebut, tim assessor dan Panitia Seleksi (Pansel) cukup kesulitan memilih 18 orang terbaik. Pada sisi lain, panitia seleksi calon kadis menunggu keputusan dari tim asesor tersebut. Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BK-Diklat) Kota Cirebon Anwar Sanusi SPd MSi mengatakan, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan hasil seleksi. Dalam menentukan nama yang terpilih, BK-Diklat selaku panitia tidak ikut berperan. Penentuan dilakukan berdasarkan hasil ujian yang telah dilakukan pada dua pekan lalu. “Sampai sekarang belum turun 18 nama terpilih. Pasti sisanya gugur. Mungkin hari Rabu atau Kamis besok baru turun,” ujar Anwar, kepada Radar, Selasa (22/11). Terlambatnya pengiriman hasil seleksi ini, kata dia, secara tidak langsung akan mengganggu jadwal secara keseluruhan. Mestinya, Kamis (24/11), para calon kadis terpilih harus mengikuti tes lanjutan untuk menentukan enam nama terbaik. “Ini saringannya ketat. Penentuan 18 nama terpilih dilakukan secara ketat, dipastikan tidak ada titip menitip,” katanya. Dari 18 nilai tertinggi berhak untuk maju dalam tahapan berikutnya. Diibaratkan babak final, nantinya hanya akan diikuti enam calon kadis. Untuk kemudian dipilih hanya dua orang.diantaranya menjadi kepala dinas. “Open bidding atau lelang terbuka ini menjadi yang pertama bagi Pemkot Cirebon. BK-Diklat memberikan jaminan objektivitas dan pejabat yang rela menjadi panitia, tidak mengikuti tes,” katanya. Kerealaan ini, kata dia, patut diapresiasi. Banyak pejabat di BK-Diklat yang memenuhi syarat untuk ikut tes. Sekretaris Daerah Pemerintah Kota Cirebon, Drs Asep Dedi MSi mengatakan, tim assessor melakukan penilaian secara objektif dan transparan. Dalam seleksi calon kadis, Asep bertindak sebagai ketua panitia seleksi (pansel) yang terdiri dari tujuh orang. Karena seluruh pejabat yang mengikuti ujian open bidding berasal dari lingkungan Pemkot Cirebon. Sedikit banyak pansel memiliki pandangan penilaian terhadap setiap calon. Bahkan, rekam jejak dan perjalanan karir pejabat tersebut dapat diketahui dari data otentik yang ada. Kalaupun kemudian pansel menentukan enam nama terpilih, hal itu bukan karena faktor kedekatan maupun sejenisnya. “Saya pastikan semua transparan. Seluruh peserta open bidding saya kenal dekat. Siapapun yang terpilih, itu berdasarkan penilaian obyektif dari tim asesor dan pansel,” tukasnya. Awal Desember pansel akan menentukan enam nama terpilih. Selanjutnya, nama-nama tersebut diajukan kepada walikota untuk menentukan dua nama terbaik. Dua nama pilihan walikota kemudian diajukan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) agar meminta rekomendasi. Rekomendasi tersebut menjadi pintu masuk dua pejabat terpilih dilantik promosi menjadi kepala dinas. (ysf)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: