Pemdes Eretan Wetan Mulai Data Warga yang Akan Dipindah

Pemdes Eretan Wetan Mulai Data Warga yang Akan Dipindah

KANDANGHAUR - Pemerintah Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur akan menyiapkan lahan untuk relokasi, jika warga yang terdampak banjir rob mau direlokasi. Penyiapan lahan tersebut menindak lanjuti keinginan Bupati Indramayu Hj Anna Shopanah yang mengharapkan adanya relokasi bagi para korban banjir. Kuwu Eretan Wetan, H Edi Suhaedi, mengatakan, lahannya menyiapkan lahan di dua lokasi, yakni Blok Prempu 1 dan Pangpang 1. Hanya saja,  pihaknya belum mengetahui apakah warga korban banjir mau atau tidak direlokasi. Untuk itu, Pemdes dan kepala dusun serta ketua RT akan melakukan pendataan sekaligus menanyakan keinginan para korban banjir. \"Untuk pendataan akan kita lakukan secepatnya. Jika mereka (korban banjir, red) mau direlokasi, ya kita siapkan lahannya. Kalau kami tergantung mereka. Tinggal kita ikuti. Lahan yang kita siapkan ada di dua lokasi dan luasnya sekitar 11 hektare,” ujarnya, kemarin. Dua lokasi itu, lanjut Edi, aman dari banjir rob. Sehingga, bila relokasi dilakukan, warga di 15 RT yang kerap menjadi korban banjir, tidak perlu berurusan kembali dengan genangan air. Ditambahkan Edi, ada sekitar 1.300 rumah warga yang terendam. Sejumlah korban banjir pun kini berupaya meninggikan lantai rumahnya, sebagai upaya mencegah air masuk. \"Namun, harapan kami sebelum ada upaya relokasi, dibuatkan dulu break water dan jalan desa ditinggikan. Sselain itu,  Ssungai Ciperawan dan Kali Jajar juga dinormalisasi dan dibangun tanggul. Karena air rob masuk ke sungai dan kali kemudian meluap kedarat dan terjadi banjir,\" kata Edi. Menurutnya, banjir rob yang hampir setiap hari terjadi itu menjadi persoalan sendiri bagi desanya. Banjir tersebut sangat berdampak pada aktivitas perekonomian warganya. Diberitakan sebelumnya, saat menyerahkan bantuan logistik, Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah menawarkan opsi relokasi bagi para korban banjir. Menyusul selama ini warga tidak bisa hidup tenang karena dihantui genangan banjir rob setiap hari. Pemkab memang berencana membangun break water dan melakukan peninggian jalan. Namun bila pembangunan itu tidak berdampak signifikan, relokasi adalah jalan agar warga tidak kebanjiran. (kom)      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: